44 : Learn to Let Go (Part 05)

48 6 0
                                    

Learn to let go © girlRin

Sequel of Let Go

[05 — Friend to talk]

★★★

Jason masuk ke dalam kamar inap Kevin saat tengah malam. Beberapa saat yang lalu ia pergi ke sebuah Bar dan pergi minum untuk menghilangkan stres yang ia rasakan. Begitu masuk ke kamar inap keponakannya, ia melihat sosok istrinya sedang tertidur dengan tangan menggenggam tangan Kevin yang juga tertidur pulas.

Pria itu melangkah mendekat dan mengecek suhu tubuh pemuda itu kemudian menghela nafas lega. Suhu anak itu mulai normal. Sepertinya Kevin bisa pulang secepatnya.

Jason tidak bodoh untuk mengetahui jika pemuda itu tidak suka berada di Rumah Sakit. Terlebih di sinilah ia harus melihat orangtuanya dikremasi dan juga ia harus bertemu dengan beberapa psikiater karena trauma yang ia derita 6 bulan yang lalu.

Jason pun membenarkan posisi selimut Kevin dan melepaskan jas miliknya kemudian menyelimuti istrinya. Ia mengecup kening wanita itu dan pergi meninggalkan mereka.

★★★

Jason duduk di depan ruang inap Kevin dan menatap layar ponselnya. Di sana, ia melihat isi galeri yang dulunya penuh dengan foto-foto Kevin bersama Jessica. Kebanyakan adalah foto Kevin saat masih kecil namun ada juga beberapa foto Kevin saat SMP hingga SMA saat ini. Tentunya sebelum kejadian 6 bulan yang lalu.

"Kau menangis."

Jason mendongak dan terkejut kala melihat sosok transparan kakaknya tengah berdiri di hadapannya.

"Kakak? Kau... Bagaimana bisa? Tidak mungkin."

Wanita itu tersenyum. "Anggap saja aku halusinasimu."

Jason terdiam dan menatap sekitar. Sudah sepi pikirnya.

"Kau... Kau gentayangan?" tanya Jason ragu. Well, takut sebenarnya.

Wanita itu menatap adiknya heran, "Kau takut?"

Jason menggeleng. "Siapa yang takut? Aku hanya... Hanya heran. Iya! Heran." ucapnya gelagapan.

Wanita itu tersenyum mengejek, "lihat ini? Seorang Ketua Polisi yang katanya sangat kuat dan pemberani ini ternyata takut pada hantu? Alih-alih menakuti penjahat yang mungkin saja melukainya, kau justru takut pada mereka yang bahkan tak bisa menyentuhmu? Lucu, Jason."

Jason menatap kakaknya kesal. Hilang sudah rasa takutnya. Sikap kakaknya tetap saja semenyebalkan dulu.

"Kau kira aku mengikuti pelatihan menghadapi makhluk halus? Jangan gila. Aku lebih suka bertemu dengan penjahat yang nyata di depanku daripada pada mereka yang bisa saja merasuki tubuhmu." ucap Jason.

"Itu jika hantu pendendam, bodoh."

"Lalu kau? Apa? Bukan pendendam?"

"Mengurus sesuatu yang belum selesai." ucap wanita itu dengan nada serius.

Jason terdiam. Ia tahu apa yang dimaksud sang kakak.

"Jessica pandai dalam mengurus Kevin. Dia Ibu yang baik." ungkap sosok hantu itu.

"Dia malaikat." ucap Jason.

Hantu itu tersenyum. "Benar. Dia terlalu sempurna untukmu."

Jason menatap hantu itu kesal. "Apa maumu?" tanyanya.

Hantu itu tersenyum, "bantu Kevin melupakanku."

Jason menatap hantu itu tak percaya. "Jangan gila. Mana ada anak yang akan melupakan orangtuanya walaupun kedua orangtuanya telah tiada." ucap pria itu.

[END] SHORT STORIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang