41 : Learn to Let Go (Part 02)

113 5 0
                                        

Learn to let go © girlRin

Sequel of Let Go

[02 - Back to Remember]

★★★

Kevin berjalan menyusuri Koridor dan mengabaikan sapaan dari beberapa teman yang dulunya akrab dengannya. Pemuda itu melangkah cepat dan begitu ia tiba di kelasnya, ia langsung duduk di kursinya dan menenggelamkan wajahnya di antara lipatan tangannya.

Beberapa saat kemudian, kelas itu pun mulai ramai. Bahkan kini Izzy dan Sally datang bersama-sama sembari bergurau kecil.

Sally yang melihat Kevin pun langsung pamit pada Izzy untuk duduk di kursinya sedangkan Izzy berjalan menghampiri Kevin.

Gadis itu menusuk pelan lengan Kevin dan mencoba memanggilnya.

"Kevin? Kevin? Apa kau tidur?" bisik Izzy.

Beberapa murid melihat itu dan memilih acuh. Mereka tahu jika Kevin itu anak yang tertutup jadi mereka berani bertaruh jika gadis Inggris itu akan diacuhkan.

"Apa kau masih demam? Kau bisa izin ke UKS. Aku akan memintakan surat sakit untukmu." ucap Izzy lagi.

Kevin tetap tak bergeming.

"Kevin? Kevin!"

"Tolong diamlah." balas Kevin dengan suara pelan dan serak. Hanya Izzy yang dapat mendengar itu.

Gadis itu tersentak kecil dan langsung menarik hoodie Kevin hingga pemuda itu bangun secara paksa. Beberapa murid melihat tindakan berani Izzy pun hanya bisa berdecak kagum.

"Kau pucat! Kau harusnya tidak perlu Sekolah. Kau itu keras kepala sekali! Ayo ikut aku ke UKS. Harusnya kau itu tetap di rumah saja. Apa kemarin hari Minggu kau justru tidak istirahat makanya masih sakit?" gerutu Izzy.

Kevin menyentak tangan gadis itu agar lepas dari hoodie miliknya dan kemudian berlalu pergi keluar kelas.

"Hei, Kevin! Kau mau kemana? Kau masih sakit! Astaga!"

Sally pun menatap Izzy yang menggerutu karena ulah Kevin dan hanya menggidikkan bahu acuh. Izzy pun bangkit dan mengikuti kemana Kevin pergi.

"Isabella! Kau mau kemana? Kelas akan dimulai segera!" seru Sally saat melihat Izzy berlari pergi mengejar Kevin.

★★★

Kevin duduk di tangga menuju atap Sekolah. Pemuda itu bersandar pada pegangan tangga dan mencoba memejamkan kedua matanya jika saja ia tidak mendengar suara seseorang.

"Di sini kau rupanya. Kau ini keras kepala sekali. Harusnya kau tetap di rumah. Kau itu masih demam." celetuk Izzy.

Gadis itu pun terdiam sejenak saat melihat raut pucat Kevin. Ia yakin jika pemuda itu masih sakit dan ia justru terus saja berkoar-koar karena menceramahi berapa keras kepalanya Kevin.

Izzy pun duduk di samping pemuda itu dan memindahkan kepala pemuda itu secara perlahan agar bersandar di bahunya seperti di Bus waktu itu.

"Kau tahu? Kau punya aku sebagai tempat bersandarmu." ucap Izzy pelan.

Izzy tak mendengar Kevin membalas ucapannya dan hanya dengkuran kecil yang ia dengar dari pemuda itu. Kevin telah tertidur.

Izzy tersenyum kecil melihat itu. Dengan perlahan gadis itu mengusap pelan kening Kevin yang terlihat basah oleh keringat.

Gadis itu merapikan rambut berantakan pemuda itu dan tersenyum tipis kala melihat raut tenang pemuda itu.

"Berhentilah bersedih. Aku tidak suka melihatnya." bisik Izzy.

[END] SHORT STORIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang