22

65 13 0
                                    

Eunha mengajaknya bermain dengan mainan-mainan yang dimilik gadis kecil itu. Mulai dari bermain robot-robotan, dinosaurus, sampai yang terakhir bermain Lego bersama.

Namun, gadis kecil itu terlihat nampak sangat tidak antusias dengan semua mainan yang ada di hadapannya.

Hal itu bukan karena dia tidak suka atau mulai bosan dengan mainan tersebut, tapi karena sebagian mainan miliknya itu di belikan oleh Yerin.

Jadi dia memilih menghindari apa yang telah Yerin berikan padanya, dan cenderung hanya memainkan apa yang anggota lain berikan.

"Kamu bosan?", tanya Eunha penasaran karena gadis kecil itu terlihat murung.

Gadis kecil itu menggeleng, kemudian dia berjalan menjauhi Eunha dengan membawa dinosaurus karet besar miliknya dan pergi ke kamar yang disediakan Sowon untuk Eunha.

Disana dia duduk di tepi kasur sambil menggoyangkan dinosaurusnya dengan sesekali memukulnya keras diikuti dengan gigitan yang membekas.

Eunha melihat kesedihan gadis kecil itu dari sorot matanya. Dia merasa tak tega melihat gadis kecil itu kini memiliki trauma setelah sebelumnya dia juga trauma dengan ucapan kasar yang di lontarkan Sowon kepada gadis kecil itu.

Nampaknya, kesabaran kedua anggota tertua Gfriend sudah habis sehingga mereka lebih mudah marah tanpa memandang siapa yang mereka marahi, serta memikirkan dampak dari penguasaan emosi mereka yang kian memburuk.

Eunha berjalan mendekati gadis kecil itu. Dia duduk di lantai agar bisa melihat gadis kecil yang sedang menggigit-gigit dinosaurus karet besar miliknya.

Tatapannya jelas menandakan kalau dia sedang marah, tapi cara dia melampiaskannya cenderung lebih stabil ketimbang sebelumnya.

Entah apa yang terjadi atau siapa yang mengajarkannya, yang jelas Eunha bersyukur dia jauh lebih jinak dari sebelumnya.

"Jangan di gigit, nanti dia sakit!", ujar Eunha mencoba meraih dinosaurus karet besar itu dari mulut gadis kecil.

"Aku gigit eomma. Eomma nakal!! Dia teliak-teliak di muka aku. Aku mau gigit Yelin eomma.", ujar nya kemudian melanjutkan gigitannya pada dinosaurus karet tersebut.

Eunha terdiam sejenak memandangi gadis kecil itu. Rasa tidak tegaan kembali muncul di dalam hatinya. Perasaan tersakiti dengan hati yang rasanya tersayat-sayat juga ikut memenuhi hatinya.

Dengan cepat Eunha merangkul gadis kecil itu sambil mengelus punggungnya lembut beberapa kali.

"Gwenchana, Min Sook-ah.", ujar Eunha mencoba menyalurkan energi positif nya pada gadis kecil itu.

Seketika gadis kecil itu kembali menangis sangat keras dalam pelukan Eunha. Dia nampak begitu sedih dengan apa yang terjadi padanya baru-baru ini.

Yerin yang kemarin menyayanginya, mendadak berubah 180 derajat menjadi Yerin yang suka marah-marah.

Apakah dia sedang PMS?

Tidak ada yang tau itu. Lagipula, gadis kecil itu mana mengerti perkara PMS. Yang dia tau hanyalah Yerin yang suka marah-marah kepadanya.

Eunha melepaskan pelukannya. Dia menatap iba pada gadis kecil yang masih sesegukan di hadapannya.

Berulang kali tangan lembut Eunha menyeka air mata gadis kecil agar tidak terus jatuh membasahi pipinya. Berulang kali pula Eunha memberikan kecupan hangat pada kening gadis kecil itu agar berhenti menangis.

"Eomma, apa aku nakal?", tanya gadis kecil itu dengan bibir yang telah mengerucut ke depan.

"Sedikit, tapi tidak masalah. Aku senang melihat kenakalanku walaupun terkadang aku kesal juga.", ujar Eunha.

6 Mommies & Sister'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang