45

90 10 1
                                    

Malam pun menjelang, SinB mengajak gadis kecil makan bersama disebuah kedai kecil yang ada di lantai gedung dorm Gfriend. SinB mengajak gadis kecil itu makan mengingat dia belum memakan apapun sejak tadi, tapi untungnya gadis kecil sudah meminum susu cukup banyak setelah menyantap cabai merah tadi sehingga dia tidak merengek terus-menerus pada SinB.

Di kedai, gadis kecil terlihat sangat kelaparan. Makannya begitu lahap sampai SinB terkagum padanya. Baru kali ini SinB melihat gadis kecil makan dengan sangat lahap, biasanya sulit kalau bukan atas dasar kemauannya sendiri. Akan tetapi sekarang gadis kecil menikmati makanannya dengan begitu lahap. SinB menjadi senang dan berharap tak akan ada lagi drama makan seperti yang terjadi setiap harinya.

"Eomma, eottoke? Apa aku sudah jadi anak pintal?", tanya gadis kecil dengan mulut penuh makanan.

"Eung, kamu sudah jadi anak pintar Min Sook-ah.", jawab SinB penuh haru.

"Hole, belalti eomma tidak pellu malah lagi. Aku sudah pintal, sudah bisa belbuat baik. Hole holeee...", seru gadis itu kegirangan karena SinB mengakuinya sebagai gadis yang pintar.

Entah apa yang ada dipikiran gadis kecil itu sampai dia harus mencari pengakuan tentang dirinya yang sudah berubah. Apakah dia masih trauma dengan segala amarah yang kerap kali Gfriend lakukan saat dia berulah? Atau ada kejadian lain yang membuat gadis kecil sampai ingin diakui sebagai gadis yang pintar? Pengakuan dari keluarga asli contohnya.

SinB tidak tau tapi siang hingga malam hari ini, Kim Min Sook telah menjelma menjadi gadis kecil yang di dambakan oleh SinB, yakni gadis kecil penurut yang tidak menimbulkan masalah apapun untuk orang yang mengasuhnya.

Benar-benar idaman semua orang tua.

Selang berapa lama, mereka menyelesaikan makanannya dan hendak kembali ke dorm. Senyum dan tawa menghiasi wajah keduanya. Baik SinB maupun gadis kecil, mereka sama sekali tidak memperlihatkan kesedihan atau amarah sama sekali, yang ada hanya kebahagiaan dan kesenangan setelah keduanya berhasil memupuk rasa percaya satu sama lain serta SinB yang berhasil menghapus rasa traumanya setelah adegan memalukan yang dilakukan gadis kecil kepadanya.

Tok Tok Tok
Tok Tok Tok

Gadis kecil dan SinB secara bergantian mengetuk pintu dorm. Setelah sebelumnya SinB berusaha membuka pintu dengan kunci yang dia bawa, tapi ternyata tidak bisa dibuka sebab sudah ada orang lain yang masuk lebih dulu ke dalam dorm. Terpaksa SinB dan gadis kecil menunggu beberapa saat agar orang yang di dalam membuka kan pintu untuk mereka.

Kriet~

"SinB, kamu kembali.", ujar Yuju yang ternyata adalah orang yang sudah ada di dalam lebih dulu dibanding SinB dan gadis kecil.

"Eung, aku dan ahgassi kembali setelah berjalan-jalan.", ujar SinB mulai melangkah masuk, sedang gadis kecil sudah merangsek lebih dulu bak pasukan penggrebekan FBI.

"Apa kamu pergi ke taman?", tanya Yuju sambil menutup pintu.

"Ne, aku mengajak ahgassi memberi makan ikan disana.", jawab SinB.

"Ah, apa dia nakal?", tanya Yuju khawatir.

"Aniya, aku tidak nakal. Eomma bilang aku anak pintal.", sahut gadis kecil dengan cengiran yang membuat Yuju merinding.

"Kalau senyummu seperti itu, aku jadi curiga kalau sebenarnya kamu mengacau.", sindir Yuju yang kemudian mendapat ekspresi cemberut dari gadis kecil.

"Geumanhae, unnie. Kamu akan membuatnya kembali berulah. Dia sudah menjadi anak baik, dan...",

Prakkk?!

Belum usai SinB memuji, gadis kecil mulai berulah. Dia melempar sebuah bola karet ke arah rak cukup keras hingga membuat salah satu piala penghargaan Daesang milik Gfriend jatuh kemudian terbelah menjadi dua. SinB dan Yuju pun shock melihatnya, penghargaan tertinggi di acara penghargaan musik Korea tersebut kini telah menjadi bongkahan kaca tak berguna usai tersambit bola karet yang gadis kecil lempar.

6 Mommies & Sister'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang