42

72 9 0
                                    

Yerin, Yuju, dan Umji pulang bersama setelah melakukan serangkaian kejadian yang amat panjang hingga akhirnya mereka kembali di pertemukan. Akan tetapi, perjalanan itu bagai hantu penunggu pohon keramat yang meminta tumbal atas sebuah keinginan. Yerin berhasil menyelamatkan Yuju dan Umji, tapi tidak dengan Sowon yang menghilang entah kemana. Rasa frustasi jelas terlihat pada raut wajah Yerin tatkala kaki jenjangnya memasuki apartemen Sowon yang mana Eunha dan SinB telah menunggu kepulangan mereka.

Kedua anggota Gfriend itu merasa senang saat melihat Yuju dan Umji berhasil di selamatkan meski Umji harus mengalami trauma yang mengharuskannya menjalani serangkaian terapi guna menyelesaikan masalah traumanya. Namun rasa senang itu perlahan luntur saat keduanya tidak mendapati keberadaan Sowon di belakang rombongan yang baru saja tiba.

Sontak hal ini membuat Eunha dan SinB bertanya-tanya apakah yang terjadi sebenarnya. Apakah Sowon gagal menyelesaikan misi hingga akhirnya dia tidak bisa kembali dalam keadaan hidup? Atau jangan-jangan...

Eunha dan SinB penasaran, tapi keduanya tidak berani berkata-kata sebab Yerin terlihat begitu suntuk dan nampak sedang frustasi dengan semua kejadian ini.

Eunha pun mengajak Yuju ke kamar. Dia ingin menanyakan banyak hal terkait penculikan yang terjadi. Selain itu, Eunha juga ingin tau kondisi anggota Gfriend yang satu itu sebab dia menjadi anggota pertama yang di culik dan tidak diketahui keberadaannya.

"Yuju...", panggil Eunha dengan nada sumbang menahan tangis.

Yuju hanya tersenyum sambil merentangkan kedua tangannya ke depan seakan dia tau kalau Eunha membutuhkan pelukan untuk menyelesaikan kesedihannya. Benar saja, Eunha segera memeluk Yuju dan menumpahkan seluruh air mata di dalam pelukan Yuju. Isaknya menggema ke seluruh isi kamar, menjadikan kondisi di dalam kamar itu penuh dengan kesedihan.

Tangan Yuju membelai puncak kepala Eunha secara perlahan. Senyuman tulus diberikan kepada anggota yang seumuran dengannya itu agar bisa memberikan rasa aman dan nyaman bagi Eunha untuk terus menumpahkan air matanya.

"Kamu kemana saja? Aku khawatir.", ujar Eunha ditengah isaknya yang menderu.

"Tidur, makan, tidur, makan.", ujar Yuju simpel tapi bikin Eunha emosi.

Bagaimana tidak? Eunha bertanya kemana kepada Yuju, tapi Yuju menjawab dengan jawaban yang seharusnya dimulai dari pertanyaan sedang apa, atau ngapain aja.

Eunha pun melepaskan pelukannya, lalu memberikan cubitan kecil tapi mengilukan pada pinggang Yuju.

cetut!

"Aduh?! Kenapa kamu menyubitku?", tanya Yuju heran sambil mengusap-usap pinggangnya yang memerah.

"Pabo...", hina Eunha tanpa memberitahu alasannya.

"Dih.", balas Yuju sinis.

"Kamu tidak dengar aku tanya apa, hah?", ujar Eunha mulai ngegas.

"Dengar. Kamu tanya kemana, kan?", ujar Yuju seolah masih tidak paham dimana letak kesalahannya.

"Ne, terus kenapa kamu jawabnya makan tidur makan tidur?", ujar Eunha semakin kesal.

Yuju terdiam sejenak, kemudian dia memainkan tangannya berupaya untuk menjelaskan menggunakan bahasa tubuh.

"Aku di bius, terus dimasukan ke dalam mobil. Lalu, aku bangun tapi pas bangun aku sudah di dalam sebuah kamar yang kotor dan jorok. Terus gimana aku tau kalau aku sedang berada dimana?", Yuju mencoba menjelaskan dengan gaya bahasa anak-anak yang membuat Eunha menaikkan salah satu alisnya.

"Sekarang yang pabo siapa?", tanya Yuju yang akhirnya membuat Eunha tak bisa berkata-kata.

Yuju pun tertawa melihat ekspresi malu Eunha dengan kulit wajahnya yang terlihat merah padam bak buah ceri yang telah masak. Yuju tertawa puas setelah membalas rasa emosi yang di luapkan oleh Eunha sebelumnya sampai-sampai Yuju tidak sengaja menyakiti perutnya sendiri karena tertawa terlalu kencang dengan durasi yang lumayan lama.

6 Mommies & Sister'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang