33

73 13 0
                                    

"Hari ini kamu sama Umji dulu, ne? Kamu akan ikut pergi bersama Umji ke Gangnam.", ujar Sowon sambil merapihkan barang-barang gadis kecil ke dalam sebuah koper.

"Waeyo?", tanya gadis kecil sambil menggigit ujung dotnya.

"Karena aku ada jadwal di Jeju, Yerin ada jadwal Busan, dan Eunha serta SinB ada urusan dengan agensi mereka. Kamu pasti tidak akan betah jika harus ikut denganku karena aku tidak akan menginap di hotel.", ujar Sowon sedikit menakut-nakuti gadis kecil.

"Eomma tidul di hutan?", tanya gadis kecil polos.

Sowon menepuk keningnya perlahan. Sepertinya dia salah bicara tentang penginapannya yang berupa villa dan bukanlah sebuah hotel, tapi karena dia sudah terlanjur mengatakan hal itu, gadis kecil jadi berpikir kalau Sowon akan tinggal di hutan sebab dia hanya tau hotel untuk tempat orang-orang yang akan menginap.

Sowon membelai puncak kepala gadis kecil dengan lembut. Dia menunjukkan senyum ramahnya, kemudian menggendong gadis kecil itu sambil membawa tas yang berisi barang-barang.

"Aku percayakan dia padamu. Aku harap masalah ini akan cepat selesai sehingga kita bisa berkumpul ber-enam lagi seperti dulu.", ujar Sowon sambil memberikan gadis kecil pada Umji.

"Unnie yakin akan menemui mereka disana? Setelah mereka memaki mu selama satu jam karena tidak menuruti keinginan mereka malam tadi.", tanya Umji mengkhawatirkan Sowon.

Sowon terdiam sejenak dengan arah mata melirik pada Yerin. Dia percaya kalau Yerin akan membantunya mengusut tuntas kasus ini sebab sekarang hanya Yerin lah yang bisa diandalkan setelah dia diberitahu kalau Sowon telah memiliki rencana untuk menangkap para penjahat itu.

"Jika kami menghilang, lanjutkan kehidupanmu bersama Eunha dan SinB sebagai VIVIZ! Aku... Aku akan menunggu kabar baik kalian sebagai VIVIZ, dan aku harap Buddy tidak akan meninggalkan kalian sepeninggalnya kami.", balas Sowon.

Ungkapan itu jelas membuat Umji bersedih. Kedua bola matanya telah berkaca-kaca seolah sudah bersiap untuk menumpahkan segala bentuk kesedihan yang tertahan. Akan tetapi, dirinya tak bisa menangis seperti itu di hadapan gadis kecil, sebab dia pasti akan ikut menangis dan mulai memberontak ingin ikut bersama Sowon jika dia tau Sowon akan pergi jauh dan mungkin tak akan kembali.

Umji akhirnya membawa gadis kecil pergi. Dia pamit untuk menyelamatkan diri ke Gangnam bersama gadis kecil sesuai dengan permintaan Sowon.

Di Gangnam, akan ada seseorang yang menjemput Umji bersama gadis kecil. Orang itu akan memberikan kehidupan yang layak untuk gadis kecil, sedangkan Umji akan bisa terbebas dari gadis kecil setelah dia menyerahkan hak asuh sang gadis pada orang tersebut.

Keduanya pun berangkat dengan menggunakan mobil bersama manager Umji. Gadis kecil melambaikan tangannya sebagai bentuk perpisahan melalui kaca jendela yang sengaja dia buka setelah melakukan pemberontakan pada Umji yang melarangnya.

Sebenarnya, Umji tidak melarangnya tapi karena gadis kecil itu mau nya membuka semua kaca. Terjadilah keributan kecil yang membuat rambut Umji acak-acakan akibat tarikan dari tangan-tangan jahil milik gadis kecil.

"Dadah eomma...", teriak gadis kecil dari kaca mobil.

Sowon melambai tanpa suara. Manik matanya jelas menunjukkan kesedihannya berpisah dengan gadis kecil. Namun, ketika mobil itu sudah menjauh dari lokasi apartemennya, Sowon bergegas menuju parkiran mobil yang mana manager Miri sudah menunggunya bersama seorang pria yang merupakan anggota kepolisian.

"Ayo berangkat!", pinta Sowon pada manager Miri.

Ketiganya pun berangkat untuk menyusul Yerin yang sudah berangkat lebih dulu menuju lokasi, dan mereka akan memulai aksi penyelamatan Yuju serta penangkapan tersangka kasus penjualan anak dibawah umur yang meresahkan.

6 Mommies & Sister'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang