30

87 11 1
                                    

Seluruh kejadian yang menimpa Gfriend hari ini membuat kelima wanita cantik itu terdiam. Fikrah mereka jelas mengatakan hal yang sama, mengungkapkan kekesalan mereka atas takdir yang telah menimpa mereka.

Mungkin kah takdir ini adalah sebuah setingan agar mereka menyadari alasan mengapa di bubarkan? Atau ada alasan lain yang membuat mereka harus kembali bersatu selain daripada harapan Buddy yang selama ini menjadi semangat mereka melanjutkan hidup?

Jelas hal ini membuat mulut mereka tertutup rapat dengan tatapan kurang ramah pada diri mereka masing-masing.

"Apa kamu tau ciri-ciri orang yang menyerangmu dan Yuju?", tanya Yerin di tengah kebuntuan otak sekaligus kekhawatiran yang mendesak di hatinya.

Umji menggeleng, pasalnya kedua pria itu memakai penyamaran yang cukup rapat ditambah situasi di lapangan yang cukup gelap dan sepi, membuat Umji sangat sulit mengenali kedua pria itu.

Yerin mengangguk disertai helaa nafas kasar yang menyusul. Dirinya merasa sangat buntu sekarang, kepalanya mengebul, menandakan otaknya terlalu dipaksa untuk berpikir sampai lupa untuk beristirahat sebab hari mulai malam.

"Bukankah lebih baik kita lapor pada polisi? Kita lapor kalau Yuju unnie di culik.", ujar SinB memberi saran.

Tapi saran itu segera di tolak oleh Eunha, sebab menurutnya itu merupakan tindakan beresiko tinggi mengingat apartemen Sowon cukup jauh dari kantor polisi terdekat, dan juga akses menuju kantor polisi yang gelap dan cukup sepi membuat mereka tak voleh gegabah untuk segera melapor.

SinB membuang nafasnya kasar, kemudian dia pergi ke kamarnya untuk beristirahat tak lama setelah dia menyadari kalau memang tak ada yang bisa mereka lakukan pada dini hari ini.

Keempat anggota Gfriend yang tersisa tetap berkumpul di ruang tengah. Mereka mencoba mencari solusi atas kejadian yang menimpa mereka agar pagi hari nanti mereka bisa segera mengerjakan solusi itu sebelum terjadi hal yang tidak diinginkan pada Yuju.

Kriet~

Di tengah kebimbangan ke-empat anggota Gfriend itu, gadis kecil keluar dari kamar Sowon dengan kedua kaki melebar dan langkah yang terkesan berat.

Dia berjalan mendekati Eunha, kemudian dengan sengaja menabrakkan diri pada kaki Eunha yang sudah sengaja melebar agar gadis kecil itu tidak membentur lututnya.

"Aigoo, kenapa kamu terbangun?", tanya Eunha penasaran.

"Aku ee, eomma. Celanaku belat, aku ee.", jawab gadis kecil itu dengan nada khas orang bangun tidur.

"Aigoo, kenapa kamu biasa buang air tengah malam seperti ini? Kamu bisa sakit kalau terus-terusan mandi tengah malam.", ujar Umji merasa gemas.

"Aku ee eomma, bukan buang-buang ail. Eomma mau liat ee aku?", tanya gadis kecil yang sudah bersiap melepaskan celananya dengan kedua tangan berada di karet celana.

"Shireo...", jawab Umji merasa ngeri.

Sowon dan Yerin tertawa dibuatnya. Mereka menertawakan Umji yang terkena mental dengan sikap gadis kecil lugu nan menyebalkan itu.

Sedangkan Umji hanya bisa pasrah mendengar tertawaan dari kedua kakaknya tanpa ada rencana untuk membalas.

Sowon pun mengambil alih gadis kecil dari Eunha. Tangannya menggendong gadis kecil tanpa rasa takut maupun geli atas apa yang ada di dalam celananya. Dia mencoba menjadi penyelamat sebelum gadis kecil itu macam-macam dengan isi celananya seperti yang dia ancam kan pada Umji.

Beberapa menit berlalu, seluruh anggota Gfriend yang tersisa, selain SinB, memutuskan untuk tidur di kamar Sowon. Mereka melakukan itu semata-mata ingin menjaga gadis kecil yang terus menangis ingin tidur bersama Eunha, tapi tak lama setelah itu dia mencari Yuju sebab sejak pagi dia sudah bersama wanita Choi itu untuk waktu yang cukup lama.

6 Mommies & Sister'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang