Kata kebanyakan orang, masalah yang datang ke hidup kita adalah sebuah pelajaran terbaik dan Esta setuju akan hal itu. Dia juga paham akan istilah masa depan itu tak terduga dan kadang cukup membuat terkejut. Ada orang yang asing bisa mendadak begitu dekat dan intim denganmu hanya beberapa hari kenal, sementara orang yang sering ditemui bahkan memiliki kedekatan yang baik mendadak berubah menjadi musuh yang menusukmu di balik selimut.
Namun satu yang pasti, segala hal yang terjadi menjadikan Esta jadi lebih dewasa. Dia belajar untuk mempercayai cinta. Dia juga belajar untuk terus melakukan apa saja demi mengejar mimpinya. Terpenting sekarang, dia juga belajar menjadi istri yang baik untuk Jagat dan Ibu terbaik untuk baby mereka yang akan memasuki bulan ketiganya.
"You okay?"
Suara Jagat mengentak Esta. Dia mendongak. Suaminya itu sedang menatapnya dengan sorot bertanya dan khawatir karena mungkin melihat istrinya menatap kosong keramaian pameran perhiasan ini lama sekali.
Esta menarik napas panjang-panjang, lalu mengembuskannya. Dia mengangguk. Setelah berbulan-bulan menunggu pameran ini dengan jatuh bangun, akhirnya hari pameran pun datang.
Siapa sangka pameran perhiasan ini dihadiri jauh lebih banyak pengunjung bahkan di luar ekspektasi panitia. Belum lagi peserta pameran yang memamerkan karyanya juga lebih beragam dan memukau.
"Super okay and excited!" aku Esta sambil terkekeh. Dia mengetatkan rangkulannya di lengan Jagat. "Para panitia pameran bilang kalau pameran tahun ini jauh lebih ramai daripada tahun sebelumnya."
"Yeah, beberapa orang luar negeri sengaja datang ke sini juga untuk melihat pameran ini dan mereka kebanyakan tertarik sama satu hal ...." Jagat menghentikan ucapannya, lalu menoleh kepada Esta. "Karena mau lihat crown cantik bikinanmu, My World."
Setiap kali Jagat mengatakan bahwa semua orang ingin melihat mahkota yang Esta desain, wanita itu langsung tersipu malu. Dia sangat bersemangat, tapi juga merasa tak percaya diri secara bersamaan. Ini aneh memang, mengingat seorang Semesta Maharaja yang selalu penuh percaya diri.
Hanya saja banyaknya kejadian akhir-akhir ini membuat Esta jadi kehilangan minatnya dalam dunia desainer perhiasan. Idenya juga mandek hingga membuatnya sedih. Bahkan terkadang dia juga takut memamerkan desain barunya. Bukan takut apakah desain itu jelek atau bagus, tapi apakah desain ini akan cukup membuat orang menerima karyanya. Saking kacaunya hubungan Esta dengan pekerjaannya, wanita itu memutuskan untuk tidak ke kantor sejak Ken keluar dari Jade Blue hingga waktu yang tidak dapat ditentukan.
"So, kamu masih merasa karyamu nggak cukup layak, Semesta?"
Pertanyaan Jagat kembali membuat Esta mendongak. "Aku ...."
Belum sempat Esta menjawab, tahu-tahu saja Jagat menariknya menuju sudut ruangan yang jauh dari area pameran yang padat. Suaminya itu menatapnya lekat-lekat. Kedua tangannya memegang pundak Esta.
"Aku tahu kejadian yang menimpa kamu bikin kamu capek dan nggak cukup percaya diri dengan hasil karya kamu. Tapi, Sayangku, aku rasa kamu harus buka mata sekarang." Jagat melirik ke arah keramaian di sekitar mereka. "Liat booth milik Jade Blue yang selalu ramai itu dan semuanya langsung membahas masalah crown yang kamu buat. Udah banyak orang yang juga yang mau beli karya kamu, tapi Mami nggak mau jual karena itu buatan menantunya yang penuh cinta. Bahkan panitia pun minta dengan spesial kamu untuk ambil bagian menjelaskan makna mahkota yang kamu buat. Semestaku, kamu nggak perlu mikirin para rekan kerjamu yang iri itu, karena yang terpenting orang-orang di sini, mereka yang menikmati karyamu dan mencintainya."
Seketika mata Esta berkaca-kaca mendengar Jagat. Bukan hanya karena ucapan suaminya begitu menyentuh, tapi karena sejak hamil dia mudah sekali menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Wifey [COMPLETED]
RomanceEsta-Semesta, tidak menyangka hidupnya menggila sejak tanpa sengaja menggoda Ayah kandungnya di salah satu kelab malam di Bali. Tiba-tiba saja Esta terjebak di lift kantornya. Saingannya sesama desainer perhiasan mendapat penghargaan dari kantor. Ta...