Chapter 50 : It's The Best Day Ever

16K 819 47
                                    

Sebagai istri Jagat dan nyaris 24 jam bersama suaminya itu, kadang-kadang Esta belum memahami apa yang ada di pikiran sang suami. Tiba-tiba saja sore hari sebelum pesta pernikahan mereka besok, Jagat menarik Esta memasuki sebuah ruangan di resort mereka. Di tempat ini sudah berjejer gaun-gaun malam berwarna-warni lengkap dengan seorang make up artist terkenal, penata gaya,, dan penata gaya yang semua pernah bekerja sama dengan Esta sebelumnya.

"Aku mau diapain sekarang?" tanya Esta begitu Jagat berhasil mendudukkannya di depan cermin.

Dengan ekspresi super misterius Jagat menjawab, "Makan malam di malam pernikahan kita, Semesta. Kamu pilih gaun apa saja, nanti aku akan sesuaikan dengan pakaianku juga. Selamat bersenang-senang."

Setelah mengatakan itu, Jagat hanya memberikan Esta sebuah kecupan. Sebelum kemudian, suaminya itu meninggalkannya dengan tiga orang lain yang mengurus seluruh penampilannya malam ini.

Walaupun tidak mempercayai ucapan Jagat mengenai makan malam, tapi Esta tidak mau ambil pusing. Lagi pula dia selalu suka diperlakukan bak tuan putri. Dia didandani begitu cantik dari ujung kepala hingga kaki.

Selama kurang lebih dua jam Esta berdandan. Dia memilih riasan malam yang mempertegas bagian matanya. Rambutnya agar tidak ribet, dia memilih dikuncir tinggi saja. Takut saja kalau nantinya acara makan malam berada di pinggir pantai dengan angin kencang yang berembus. Terakhir pilihannya jatuh pada gaun merah muda satin berlengan panjang, tapi panjang gaun hanya sampai ke lutut saja.

"Sejujurnya aku terkejut sama pilihanmu ini, Semesta."

Tahu-tahu saja Jagat muncul ke dalam ruang ganti Esta. Jas yang suaminya kenakan senada dengan gaun yang Esta kenakan, merah muda. Rambutnya digel kaku dan rapi. Dasi kupu-kupu juga sudah terpasang.

"Hey, you look gorgeous, Mas Jagat," bisik Esta tepat di telinga Jagat. "Sekalian bantuin aku tarik resleting gaun ini, please ...."

Jagat menurut untuk menarik resleting gaun Esta. Sebelum kemudian, suaminya itu kembali berbisik, "Sebelum kita keluar, kamu pakai ini dulu, Sayang."

Tanpa peringatan Jagat sudah menutup kedua mata Esta dengan kain. "Kamu ngapain?"

"Just follow me, Semesta. It's surprise."

Ketika mendengar kata kejutan tentu saja Esta tak ingin banyak protes, dia selalu suka kejutan. Jadi, begitu Jagat memutar badannya, wanita itu langsung memeluk lengan suaminya. Kemudian, dia lambat-lambat mengikuti langkah dan arahan Jagat.

Cukup lama berjalan, Esta bisa merasakan bahwa mereka sudah keluar dari area resort. Tidak ada lagi aroma kopi yang terhidu, melainkan aroma asin khas lautan. Sesuai dugaan, angin malam yang berembus begitu kencang hingga cukup mengigilkan tulang.

"Berhenti," perintah Jagat sambil berbisik di tengah telinga Esta.

Tak lama kain itu pun terlepas. Lambat-lambat Esta membuka mata dan seketika dia mengangah menemukan apa yang dia lihat. Di pantai putih yang dimiliki resor ini sudah tergelar karpet merah dengan kelopak bunga putih yang tersebar. Di kanan dan kirinya ada lilin-lilin kecil. Di bagian atas menjuntai tinggi foto-foto Jagat dan Esta dalam berbagai momen.

Dan saat berjalan bersama Jagat melewati karpet menuju sisi yang lain, di sana sudah ada dua bunga mawar putih berbentuk hati raksasa. Ada tulisan MARRY ME besar berwarna merah. Tidak lupa orkestra kecil di sudut lain yang melantunkan instrumen lagu-lagu cinta kesukaan Esta.

"Look at me, Semesta."

Perinta Jagat membuat Esta berbalik. Sekali lagi dia memekik pelan saat menemukan Jagat sudah berlutut di depannya. Tangannya membawa kotak cincin dengan cincin berlian di sana. Tidak berlebihan mungkin suaminya itu tahu tidak boleh ada cincin lain yang lebih indah dari desain Esta.

Crazy Wifey [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang