Chapter 38 : The Lowest Point

7.9K 910 67
                                    

Sorot kesedihan dan kekhawatiran dalam mata Jagat terlihat sangat kentara. Apalagi pria itu kini sedang berlutut di sebuah sofa panjang di dalam ruang kerja Semesta. Tangannya menggenggam erat tangan sang istri. Bibirnya terus merapalkan doa untuk kesadaran Semesta yang sudah bermenit-menit masih terus memejam.

Jagat ingat bagaimana rasanya ketika mendapati Semesta tahu-tahu pingsan. Gerakan pria itu memang cepat saat menangkap tubuh istrinya. Namun, selama beberapa menit setelahnya dia hanya diam termangu.

Kalau Rubi tidak buru-buru datang dan menyuruh Jagat bergerak, pria itu akan terus mematung. Jadi, dengan sisa kesadaran dia menggendong Semesta menuju ruang kerja sang istri. Tidak lupa juga memastikan seluruh tirai menutupi jendela dan pintu terkunci rapat. Walau dia sudah mendeklarasikan pernikahannya dengan Semesta, tapi kondisi sang istri tetaplah privasi.

"My World," bisik Jagat. Salah satu tangannya bergerak mengusap wajah Semesta. "Open your eyes, please ...."

Tidak ada respons apa pun. Perasaan Jagat semakin tak keruan saja.

Bunyi ketukan terdengar. Tak lama disusul sebuah suara, "Jagat, tolong buka pintunya. Ini Mami."

Ketika mendengar suara Rubi, Jagat seperti memaksa diri untuk bangkit. Dengan enggan dia melepaskan pegangannya dari Semesta. Lambat-lambat dia membuka pintu dan mempersilahkan Maminya untuk masuk. Tidak lupa juga sebagai anak berbakti, dia menarik kursi untuk Rubi duduk.

"Tadi Mami udah suruh Bebi panggilin Dokter Layla. Beliau lagi on the way. Mami juga minta tolong OB bawain air hangat, jaga-jaga kalau Semesta sadar dia bisa langsung minum."

Respons Jagat hanya mengucapkan terima kasih. Kemudian, dia kembali berlutut di sisi sofa. Tangannya juga sudah bertaut dengan tangan Semesta.

"Jagat." Rubi kembali bersuara. "Kamu cukup dengerin Mami bicara aja tentang masalah yang lagi dihadapi Semesta. Oke?"

Jagat mengangguk. Sekalipun tatapannya tercurah pada Semesta, tapi kedua telinganya terbuka lebar-lebar.

"Mami dan para direksi sepakat kalau bukti yang kamu kasih tadi sudah cukup kuat untuk menunjukkan bahwa Semesta nggak plagiat. Kami juga sepakat kalau kamu bener, seseorang bisa saja dengan sengaja menjebak Semesta dengan cara membocorkan desain Semesta ke kompetitor."

"I've told you, Mi. Nggak mungkin Semesta ngelakuin hal nggak bener untuk sesuatu yang dia cintai sebagai seorang desainer perhiasan," bisik Jagat sambil meremas tangan Semesta. "Kita juga bisa menuntut kompetitor itu kan, Mi?"

"Nggak bisa, Jagat." Jawaban Rubi sukses membuat Jagat menoleh. Matanya memelotot. "Jagat, bukti kamu emang sangat kuat mengatakan Semesta nggak plagiat, tapi desain Semesta sampai saat ini baru sampai ke tahap pembuatan. Barangnya bahkan belum terpublikasi. Walaupun desain kita, tapi kompetitor duluan yang mengeluarkan produk, maka semua orang akan menganggap kompetitor lah yang punya karya aslinya. Iya, Jagat, dunia kerja yang sebenarnya memang kejam. Nggak peduli siapa yang punya ide, tapi siapa yang duluan jadi eksekutor lah yang akan diakui. Satu-satunya yang bisa kita lakukan mungkin adalah bertemu desainer kompetitor yang meniru desain Semesta. Kita harus mengorek siapa dalang di Jade Blue sebelum ada kebocoran-kebocoran lain yang mungkin kerugiannya nggak main-main."

Jagat mengangguk paham. Otaknya langsung bekerja. Dia menyusun cara-cara agar bisa berbicara dengan Anthony.

"Aku bakal bantuin apa aja untuk Semesta, Mi."

"Good then." Rubi terkekeh, lalu senyum lembutnya terpasang. "Nak, Mami boleh jujur nggak? Mami seneng lihat perubahan kamu yang jauh lebih positif sekarang sejak kamu married sama Semesta. Dulu kamu nggak suka ketemu orang bahkan lebih milih kenyamanan kamu di kamar daripada harus keluar rumah apalagi ketemu orang baru. Sekarang, kamu justru lebih hidup. Kamu gampang senyum. Ekspresi kamu jauh lebih banyak. Bahkan, Papi bilang kamu udah nggak terlalu kaku kerja di Bank. Pasti ini nggak mudah buat kamu, kan, Jagat? Tapi Mami tetap ancungin jempol karena kamu berhasil jadi Jagat brand new."

Crazy Wifey [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang