Chapter 33 : 3 Words 4 You

8.2K 881 76
                                    

Untuk kesekian kalinya Jagat melirik layar ponselnya, lebih tepatnya jam di sana. Dua puluh menit menjelang makan siang. Masih lama, tapi pria itu sudah gusar. Padahal dia juga sedang melayani nasabah sepuh umur enam puluhan membuat pencairan dana deposito.

Jika ditanya apa kegiatan favorit Jagat saat bekerja, maka jawabannya adalah waktu senggang di antara pukul 12 dan 13 siang. Bukan hanya dia bisa berhenti bersosialisasi dengan manusia, tapi ada Semesta yang datang untuk membantunya mengisi ulang dayanya yang terkuras habis.

"Terima kasih, Nini, sudah mempercayakan kami untuk menjadi teman investasi, Nini," ucap Jagat seraya berdiri mengikuti nasabahnya. Dia mengulurkan tangan untuk berjabat tangan. Tidak lupa memasang senyum lebar template-nya.

Baru saja dia duduk dan siap melirik layar ponsel untuk memeriksa jam, ponselnya tahu-tahu berbunyi. Ada nama Semesta mengirimkan pesan di sana yang membuat Jagat langsung membukanya.

Semesta Maharaja

Mas Jagat, maaf ya, mendadak aku harus ke kantor siang ini. Jadi, siang ini aku nggak bisa temenin kamu makan siang dulu.

Btw, ojek online otw ke kantor kamu. Nasi padang lauk rendang dan telur kesukaanmu.

Jangan keseringan makan santan. Nggak sehat.

Met makan siang. Dihabisin ya sayurnya.

Jagat mendadak gondok. Hari ini nasabah banknya sedang gila-gilaan datang. Energinya terkuras nyaris menghabiskan dayanya. Namun, Semesta tidak datang, tidak bisa isi ulang daya sekarang selain menunggu pulang.

Hanya saja di sisi lain, Jagat tidak bisa berhenti membaca pesan penuh perhatian istrinya itu. Walaupun pernikahan mereka aneh. Tidak ada cinta juga kata Semesta, tapi tetap saja tidak ada orang yang bisa tidak jatuh cinta jika terus diperhatikan dan merasa disayang seperti ini.

Benar saja, selang lima menit pesan diterima Jagat, sekuriti menghampirinya. Dia menaruh sebuah plastik putih berisi nasi kotak bertuliskan Nasi Padang Siang-Malam, masakan padang kesukaan Jagat.

"Nggak biasanya makan siang dianter ojek, Pak? Biasanya dianter yang cantik," ucap sekuriti sambil terkekeh.

Jagat tersenyum. Tidak ada jawaban karena dia malas berbasa-basi. Harus hemat energi karena ini masih sisa setengah hari lagi untuk bekerja.

Tepat pukul 12 siang, Jagat segera masuk ke ruangan staf. Sebenarnya ketika pintu staf only dibuka, bukan ruangan yang didapatkan melainkan sebuah tangga dengan kamar mandi di bawahnya.

Ruangan staf sendiri aslinya ada di lantai dua. Di sana, beberapa staf di balik layar berada. Ada juga pantri dan area istirahat pegawai. Jagat agak canggung saat menuju ruangan staf untuk makan. Karena sejak Semesta hadir, setiap siang mereka habiskan berdua untuk makan dan mengobrol di dalam mobil istrinya itu.

"Jagat, duduk sini duduk." Fajar melambaikan tangan, lalu menepuk kursi kosong di sebelahnya. Tepatnya satu-satunya kursi kosong di antara empat kursi yang tersedia.

Jagat lambat-lambat mendekat, lalu menduduki kursi yang sudah Fajar berikan. Dia membuka kotak makannya. Rasanya liurnya siap menetes melihat kelezatan masakan padang ini.

"Istri lo nggak datang siang ini?" Fajar mulai bicara di tengah-tengah makan.

Jagat menggeleng.

"Kenapa?" tanya rekan kerja Jagat yang lain.

Kali ini Jagat melirik. Dia malah berbasa-basi sebenarnya apalagi rendang ini terlalu lezat untuk diabaikan. Hanya saja jika tidak menjawab, dia malah ditunggui makan dan itu lebih tidak menyenangkan.

Crazy Wifey [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang