𝐁𝐚𝐛 1

36.8K 1K 25
                                    

Bissmillahirrahmannirahim...

_______________________________________________

"Membaca adalah membuka mata dunia
Dan dengan membaca dapat menambah pengetahuan dan Ayat pertamah yang diturunkan Allah pada Nabi Muhammad adalah Iqra 'Bacalah'. Sungguh merugi bagi mereka yang tidak membaca"

-Afftilaqila-
_______________________________________________

Udah follow?
Follow dulu ya





Happy reading

✿︎✿︎✿︎

"Ma... Pa..."

"Ali mau lanjut spesialis Jantung"

"Good boy, papa si yes  kalau kamu mau lanjut gelar spesialis jantung kamu. Asalkan..."

"Asalkan Sholat dan muroja'ah tidak boleh di tinggalkan. Sudah tentu Ali tidak akan meninggalkan Zat yang menciptakan Ali" jawab Ali dengan tegas namun terdengar lembut.

Azzam tersenyum saat mendengar perkataan anak sulungnya tadi, Azzam merasa anak sulungnya itu sudah cukup dewasa dan mengerti betul akan tabiat ajaran agama.

"Tapi sebelum kamu melanjutkan studimu, papa pengen kamu menikah terlebih dahulu"

Ucapan Azzam langsung di cerna oleh telingga Ali yang kalah itu belum terpikir akan pernikahan.

Ali mengerutkan dahinya sehingga tampak sangat jelas kedua alis tebal miliknya saling bertautan.

"Tapi Ali belum terpikirkan untuk berumah tangga pa" jawabnya.

"Gimana kalau sekarang Ali pikirkan untuk berumah tangga?" sambung Asa.

"Dulu mama sama papa juga nggak ada kepikiran mau nikah, tapi setelah mama yakin kalau nikah itu adalah ibadah, mama jadi mau nikah dan Kakek sama papa kamu datang melamar mama singkat ceritanya mama terima dan mama sama papa nikah" lanjut Asa.

Ali masih mematung bingung.

"Papa punya sahabat dan sahabat papa itu punya anak gadis, cantik banget. Papa yakin kamu dan dia sangat cocok"

"Ali" Ali menatap wajah sang ibu.

"Sebentar kamu minta petunjuk sama Allah, mama dan papa hanya akan bergerak sesuai keputusan kamu nanti"

Sedangkan di tempat lain seorang gadis remaja cantik dan sudah siap keluar rumah dengan pakaian seperti anak jaman sekarang pakaian terbuka.

Haura Ammara atau yang biasa di kenal dengan sebutan Ara. Dia sangat terkenal di kelangan para lelaki maupun perempuan sebayanya. Wajah yang nyaris terbilang sempurna, hidung mancung dengan mata hitam legam, kulit putih kemerah merahan dan rambut coklat sebahu.

Ara bergegas keluar rumah namun kali ini bukan lewat pintu rumah melainkan jendela kamarnya. Mengapa?

Dirinya sedang di hukum oleh sang ayah karena terlalu keluyuran dengan teman-teman nya.

Two A ✔︎ Ali & Ara (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang