𝐁𝐚𝐛 3

15.2K 743 6
                                    

Bissmillahirrahmannirahim...
_______________________________________________

Vote dulu ya sebelum di baca readers☻︎

_______________________________________________

Happy reading

✿︎✿︎✿︎

"Pilih yang kamu suka ya sayang, mama tinggal lihat peralatan dapur dulu" Asa mengelus punggung Ara sembari tersenyum lebar dan di balas senyum cantik dari Ara.

"Oh iya sekalian pilihkan ya kaos oblong hitam buat Ali, nak" lanjutnya.

"I iya ma" kaku Ara.

Tidak terasa 3 jam berlalu Ara dan Asa shooping, mereka berdua sepakat untuk makan siang sebentar sambil menunggu jemputan dari Ali.

Setelah memesan makanan, Ara dan Asa mengobrol santai sembari tertawa kecil. Asa menceritakan kebiasan lucu Ali saat kecil.

"Kalau menurut Ara, Ali gimana?"

"Ha, hmmm. G gimana apanya ma?" Ara yang tiba-tiba binggung di beri pertanyaan tentang Ali.

"Iya Ali gimana? Kamu sudah suka sama anak mama belum?" Asa memperjelas maksudnya.

Ara menggulum bibirnya, "Ali ganteng ma" jawab Ara spontan membuat Asa tersenyum lepas.

"Semoga Allah memudahkan hubungan kalian nak" ucap Asa kemudian.

"Aamiin, walau serasa nggak mungkin untuk bersama" Ara membatin.

Saat sedang santai menyantap makanan yang mereka pesan, udara seketika menjadi lebih dingin, awan di langit mulai menghitam rupanya hujan sudah rindu ingin berjumpa dengan tanah bumi.

Tidak sampai 10 menit, hujan turun dengan derasnya mengguyur kota Jakarta.

Call!

"Assalamualaikum, Mama di sana hujan?"

"Waalaikumussalam, iyya nak. Kamu nggak perlu jemput kami, nanti mama sama Ara naik taxi saja" jelas Asa.

"Tidak apa-apa ma, Ali sudah di mobil mau jalan kesana."

"Yaudah kalau gitu, tapi kamu hati-hati jalanannya licin" peringat Asa.

"Iya ma, Assalamualaikum"

"Waalaikumussalam"

Ara memandangi hujan dari balik dinding kaca, tubuhnyaa sedikit kedinginan karena hanya menggenakan gamis yang berbahan tipis.

"Ali sudah di jalan menuju kesini" kata Asa ke Ara. "Kamu dingin nak?"

"Nggak kok ma, Ara ke toilet bentar ya ma"

"Iya sayang"

Ara pun bergegas ke toilet sebelum Ali datang menjemput mereka.

"Gue haid!" Ara mendengus.

"Pantesan agak malas" gumamnya lagi.

Two A ✔︎ Ali & Ara (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang