𝐁𝐚𝐛 17

11.6K 569 23
                                        

Bissmillahirrahmannirahim...

_______________________________________________

Happy reading
_________________

Semua angkatan Haura akan turun ke lapangan untuk praktek Fisiologi mereka, ini bukan kali pertama Haura praktek karena sebelumnya mereka sudah turun lahan pada  semester 2.

Setelah rapat para dosen kelas Haura di bagi menjadi 6 kelompok dan Haura berada di kelompok 3 bersama Wiwi.

Jangan heran kenapa Wiwi selalu bersama Haura, itu karena Wiwi punya jurus andalan agar selalu bisa bareng Haura.

Goda maut ya Wi?

Usai rapat tadi hasilnya Haura dan teman-teman nya akan turun lahan seminggu lagi. Untungnya kali ini  tempat puskesmas yang akan Haura tempati praktek tidak begitu jauh dari rumahnya.

Haura keluar dari kelasnya menuju kantin untuk makan siang.

Setibanya ia di kantin, dirinya di kejutkan oleh Agis tetangga kelasnya.

"Haura!" panggilnya sambil menepuk punggung Ara dari belakang.

"Astaghfirullah, kaget tau. Gis" celetuknya.

"Maap, Ra"

"Ada apa?"

"Lo di cari sama kak Zyan tadi, lo di minta ke perpus sekarang" jelasnya.

"Ngapain?"

"Mana gue tau Haura!" keluhnya.

Haura pun berlalu, ia belum ke perpus melainkan mencari Wiwi untuk menemaninya karena ia tidak mau menjadi bahan fitnah apalagi dirinya sudah menika walau teman-teman kampusnya selain Wiwi belum ada yang tau tapi Allah maha tau jadi Haura tidak mau bertemu lelaki lain sendiri kecuali suaminya.

Haura dengan sengaja mengagetkan Wiwi Saat tengah asik berdzikir dengan ponselnya.

"Aduh copot! Astagfirullah Haura!" pekiknya.

"Dzikir terooosss" dengus Haura.

"Gue itu lagi lihat ceramah tau!" kesalnya.

"Masya Allah, Zubaedah akhirnya hilalnya kelihatan juga ya" seru Ara sambil tersenyum haru pada Wiwi.

"Iya Markonah Alhamdulillah"

Bugh!

Wiwi yang baru ingat kalau Haura masuk rumah sakit karena luka di pergelangan tangannya dengan sengaja memukul lengan Ara.

"Aoooo sakit!" ringisnya.

"Lebih sakit di sayat atau gue pukul?" pekiknya.

"Lo gila Haura? Nggak waras ya lo? Terus sudah gitu nggak ngabarin gue juga!" kesal Wiwi.

"Kamu tau darimana?"

"Bunda Najwa lah dari mana lagi!"

Haura dengan santainya hanya meng'O'

Two A ✔︎ Ali & Ara (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang