Bissmillahirrahmannirahim...
Bagaimana kabarnya readers cantikku?
TWO A bakal aku revisi ya, aku bakal kasih kalian beberapa part lagi 🤗
Tapi harus Follow dan vote serta komen juga
_______________________________________________
Happy reading
____Sekarang jam istirahat dan Haura sangat ingin menikmati makan siangnya di ruang kerjanya sendiri.
Saat mau makan ia di kagetkan oleh teman sejawatnya kalau ada pasien yang mau melahirkan.
Haura mengurungkan niatnya, ia kembali memakai gaun pelindungnya dan ke ruang bersalin.
Begitu Haura tiba disana ia di buat terkejut lagi karena ibu yang mau bersalin adalah sosok perempuan yang ia kenal.
Natasha?
"TTV nya?"
"Tekanan darah 180/100 mmhg, Nadi 80 x/menit, Pernafasan 29 x/menit" jawab junior Haura.
"Permisi ya buk, saya periksa dalam dulu" kata Haura meminta izin untuk melakukan periksa dalam.
Pemeriksaan dalam (vagina touch) di lakukan untuk mengetahui keadaan di dalam vagina dan kemajuan persalinan.
"Kepalanya sudah berada di H-III" kata Haura saat mengeluarkan 2 jarinya dari dalam.
"Coba di pantau DJJ nya, Mila"
"Siap Bidan"
"Haura" cegat Natasha memegang lengan Ara.
"Maafkan aku dan tolong bantu aku Haura" ucapnya dengan lemah.
Haura tersenyum hangat pada Natasha, "Saya sudah maafin Kak Natasha kok, jangan khawatir saya bakal bantuin kak Natasha karena itu sudah kewajiban saya"
Kurang lebih 30 menit akhirnya Haura memimpin persalinan Natasha dan Alhamdulillah menit ke 31 bayi itu lahir ke dunia dengan selamat.
Tangis haru Natasha pecah saat mendengar suara tangis bayinya.
Usai membersihkan peralatan, Haura meminta salah satu juniornya untuk memantau Natasha dan bayinya.
"Terimakasih Haura" ucapnya sembari tersenyum lembut ke Haura.
"Sama-sama kak, selamat ya atas kelahiran bayinya" kata Ara membalas senyum Natasha.
_
"Assalamualaikum"
"Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatu"
"Waaikumcalam"
Khaira berlari kecil menghampiri Haura yang baru saja pulang.
"Masya Allah, anak sholehahnya umma udah wangi aja" Haura memeluk tubuh kecil Khaira dan menghirup aroma tubuh Khaira yang seperti bayi.
"Baba tadi mandiin Aila, ma" jawabnya.
Ara menaikkan alisnya sembari menatap serius putri kecilnya itu. Sangat lucu.
"Terus?"
"Telus Baba, pakein Aila sampo telus Aila main sama bebek bebek, telus Aila pake baju deh" jelasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Two A ✔︎ Ali & Ara (End)
القصة القصيرة[FOLLOW SEBELUM DI BACA!!!] WARNING! CERITA INI MURNI DARI PIKIRAN AUTHOR SENDIRI JADI JANGAN BAWA BAWA CERITA LAIN DALAM CERITA INI. SEKIAN. __ Ara gadis 19 tahun yang bebas dengan pergaulan, apakah bisa menjadi istri dari seorang dokter muda yang...