𝐁𝐚𝐛 2

16.2K 786 9
                                    

Bissmillahirrahmannirahim...
_______________________________________________

"Dia lelaki yang bergelar santri sedangkan
Aku hanya perempuan biasa saja, pantaskah aku bersanding dengannya?"

-Haura Ammara

_______________________________________________


Happy reading

✿︎✿︎✿︎


"Kamu kenal Ali nak?" tanya Najwa langsung di balas gelengan kepala oleh Ara.

"Nggak kenal kok, bunda. Ara salah orang" bohongnya.

"Oh gitu toh, yaudah sini duduk" ajak Najwa.

Ara dan Ali duduk saling berhadapan satu dengan yang lain, Ali mengangkat pandangannya dan menatap Ara sekilas lalu ia palingkan lagi pandangannya.

"Itukan lihat gue saja kek gitu! Mana mau dia sama gue yang modelan gini!" Batin Ara kesal.

"Rencana Allah itu sangat rahasia. Rupanya takdir mempertemukan kita kembali" Batin Ali.

"Kali ini kita di pertemukan untuk di satukan" lanjut Ali membatin.

"Bissmillahirrahmannirahim, jadi maksud kedatangan kami kesini yaitu dengan niat hanya karena Allah ta'ala, yang dimana kami ingin mengkhitbah Ananda Haura Ammara untuk anak kami Ali abdul Atif" kata Azzam membuka pembicaraan.

Deg!

Jantung Ara serasa ingin loncat keluar dari tubuhnya saat mendengar nama Ali. Tangannya mulai berkeringat.

"Alhamdulillah, saya sebagai Ayah dari Haura hanya turut merasa bahagia namun keputusan bukanlah dari saya melainkan Haura sendiri yang akan memutuskan menerima atau tidak" Fauzan melihat gelagat Ara yang sudah seperti cacing kepanasan.

"Hmmm. Karena mereka belum saling mengenal bagaimana kita adakan masa ta'aruf saja dulu agar mereka dapat mengenal satu sama lain" tawar Asa.

"Kalau seperti itu boleh, bagaimana Ara?" tanya Najwa menatap Ara.

Ara yang nampak kebingungan hanya tersenyum hambar, "Hah, iya yah. Kenalan saja dulu" jawab Ara asal dan gugup.

Mendengar jawaban Ara, Ali pun menghembuskan nafas leganya.

"Alhamdulillah"

"Ingat waktu ta'arufnya hanya 2 minggu, dan pada saat itu tiba kalian sudah memutuskan lanjut atau tidak!" tegas Fauzan memperingati dengan sopan.

Ali pun mengangguk, sedangkan Ara hanya tertunduk dengan muka memelasnya.

Twitter!

Twitter!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Two A ✔︎ Ali & Ara (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang