Bissmillahirrahmannirahim...
Readers kalian hebat banget 🤧 sukron karena mau temani aku sampai di part ini terhuuraa banget 😭
Vote dan comentnya juga ya, bantu aku tandai typonya ;)
Yuk ketemu Ali dan Ara lagi 😊
_______________________________________________
Happy reading
_________________Ara keluar dari kamar mandi dengan handuk pendek di atas lutut dan rambut basa yang tergerai. Ali menekuk salivanya kemudian mengelus turun dadanya. Sungguh sangat cantik bukan?
"Mas, kenapa?" tanya Ara saat melihat wajah Ali yang memerah.
"Tidak, saya hanya kagum dengan ciptaan Allah yang satu ini" kata Alu sambil menatap dalam wajah Ara.
"Masya Allah, pahala aku ngalir terus dong mas" sambung Ara dan Ali hanya tersenyum hangat.
"Membuat suami tersenyum itu dapat pahala kan, mas?" tanyanya kemudian.
"Iya sayang" Ali mengambil hairdryer.
"Sini saya bantu keringkan rambut kamu" lanjutnya lagi dan Ara menyetujuinya. Ara duduk di kursi rias.
Ali mengeringkan rambut Ara dengan telaten seperti sudah biasa melakukannya.
"Mas, kok kelihatannya mas jago banget dengan hairdryer?"
"Karena saya selalu melakukannya, sayang"
Ara mengerutkan dahinya, "keringin rambut perempuan lain gitu maksud mas?" tanyanya dengan nada cemburu.
Ali terkekeh pelan, "Iya perempuan yang sangat saya cintai dan sangat saya junjung tinggi"
Wajah Ara begitu cemberut saat mendengar itu, ia merebut hairdryer dari tangan Ali, "Sini biar aku aja yang lanjutin" sinisnya.
Walau begitu Ali tetap tersenyum pada istrinya yang begitu cemburu.
"Perempuan itu adalah ibu saya Haura" seketika itu Haura pun merasa malu karena sudah berprasangka aneh-aneh terhadap suaminya.
"Maaf mas, aku pikir-" kata Ara yang terputus.
Ali hanya tersenyum manis melihag istrinya yang suka cemburu itu.
"Boleh saya peluk kamu Habibati?"
"Terserah" singkat Ara.
Ali memeluk Haura dari belakang dan menenggelamkan kepalanya dalam helaian rambut Ara, "Saya belajar fiqih wanita selama 6 tahun lebih saya pikir saya sudah banyak mengetahui sifat wanita, namun saya salah besar" kata Ali pelan.
"6 tahun saya mempelajari fiqih wanita tapi saya masih bingung dengan istri saya"
"Saya tidak tau kalau di dalam kamus wanita kata terserah itu bermakna seperti apa?"
"Terserah itu ya terserah aja, bisa jadi mau, bisa jadi tidak mau bisa jadi kedua-duanya" jawab Ara membuat Ali kembali di penuhi tanda tanya dalam kepalanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Two A ✔︎ Ali & Ara (End)
Short Story[FOLLOW SEBELUM DI BACA!!!] WARNING! CERITA INI MURNI DARI PIKIRAN AUTHOR SENDIRI JADI JANGAN BAWA BAWA CERITA LAIN DALAM CERITA INI. SEKIAN. __ Ara gadis 19 tahun yang bebas dengan pergaulan, apakah bisa menjadi istri dari seorang dokter muda yang...