Bissmillahirrahmannirahim...
Masih semangat? Komen disini ya ;)
Vote dan follow akun ini juga agar kalian selalu dapat notiv ceritanya.
_______________________________________________Happy reading
__________________•
•
•
___Hari demi hari Haura selalu menemani Ali di rumah sakit untuk masa pemulihannya. Walau tengah hamil besar iya tidak pernah mengeluh sedikitpun untuk menemani Ali.
Di saat waktu sholat tiba Haura mengantar Ali untuk wudhu, Haura menyiapkan semua keperluan Ali, menyuapi saat makan dan sebagainya.
"Assalamualaikum, mas" Salam Ara ketika masuk ke ruangan Ali.
"Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatu"
"Coba tebak aku bawa apa?" kata Ara sambil menyembunyikan sesuatu di balik badannya.
"Hmmmm, dari baunya pasti nasi padang?" tebak Ali.
"Ihh mas nggak seru" kesal Ara karena tebakan Ali benar.
"Maaf maaf, kalau gitu saya tebak ulang lagi ya" katanya.
"Nggak usah, mau makan aja" jawabnya memelas.
"Masya Allah, cantik banget istri saya ini" ucap Ali.
Haura sebisa mungkin untuk tidak tersenyum pada Ali namun usahanya gagal bagaimana bisa ia tidak tersenyum pada separu jiwanya?
"Sudah mas jangan banyak gombal! Sekarang makan dulu" kata Ara sambil menyuapi makan ke dalam mulut Ali.
"Bissmillahirrahmannirahim"
Ali mengambil sendok dari tangan Ara dan bergantian menyuapi Ara.
"Sayang juga makan yah,"
"Maafkan saya" tambahnya lagi.
"Maaf kenapa mas? Mas punya salah?" Ara mengerutkan dahinya.
"Maafkan saya karena sudah menyusahkan kamu dan calon anak kita" jelasnya.
Ara menggeleng kepalanya tidak menerima perkataan Ali barusan, "Jangan minta maaf, mas. Ini semua memang sudah kewajiban aku sebagai istri kamu, sebagai teman hidup kamu, mas"
"Sini" Ali memindahkan makanan dari bangsalnya kemudian ia melebarkan pelukkannya untuk Ara.
Cup!
Ali mengecup pucuk kepala Ara dengan lembut dan memeluknya seperti bayi dalam pangguannya.
"Rasanya sangat tenang jika kamu di sampingku, mas" gumam dalam pelukan Ali.
"Saya juga seperti itu" sambung Ali.
"Mas aku sudah hafal surah Al-Mutaffifiin, mas mau dengar nggak hafalan aku?"
"Masya Allah, tentu saja"
Ara memperbaiki posisinya duduk di bangsal Ali berhadapan dengan Ali.

KAMU SEDANG MEMBACA
Two A ✔︎ Ali & Ara (End)
Short Story[FOLLOW SEBELUM DI BACA!!!] WARNING! CERITA INI MURNI DARI PIKIRAN AUTHOR SENDIRI JADI JANGAN BAWA BAWA CERITA LAIN DALAM CERITA INI. SEKIAN. __ Ara gadis 19 tahun yang bebas dengan pergaulan, apakah bisa menjadi istri dari seorang dokter muda yang...