Hari ini Haerin tengah berada di kantor ayahnya, sebenarnya Weekend hari ini ia ingin bermain dengan Minji namun ibunya memaksanya ikut dengan ayahnya ke kantor karena ada acara workshop yang diadakan kantor ayahnya. Dan ia terjebak di ruangan ayahnya menunggu sang ibu yang akan menyusul nanti jam 9.
Haerin menatap ke arah sang ayah yang baru saja masuk bersama sekretsrisnya.
"Haerin-ah, kemari"
Haerin berjalan mendekati ayahnya
"Dia adalah putriku dan Karina, Lee Haerin, umurnya 11 tahun"
Lami tampak kaget, ia tidak menyangka kalau Jeno dan Karina punya putri berumur 11 tahun. Setaunya keduanya adalah pasangan tanpa anak.
"Jangan terlalu kaget, kau ingatkan apa yang ku katakan tadi?"
Lami mengangguk, Jeno memang sebelumnya sudah mengatakan pada Lami untuk menjaga rahasia tentang keberadaan anaknya. Ia tidak ingin ada yang mengetahui keberadaan sang anak terutama media.
"Haerin-ah, ayo beri salam pada Lami imo. Dia sekretaris Appa yang baru, nanti Haerin bermain dengan Lami imo saja ya"
Haerin mengangguk lalu memberi hormat pada Lami
"Anyyeonghaseyo, perkenalkan nama saya Haerin, imo"
Lami tersenyum, "Kau sangat cantik" ujar Lami mengusap pelan rambut Haerin.
Haerin yang sudah didoktrin ibunya mulai berpikir, tante sekretaris ayahnya tidak seburuk yang diceritakan ibunya.
"Ayo ikut Appa" ujar Jeno menggenggam tangan anaknya menuju keluar kantor.
Jeno dengan penuh kepercayaan diri memperkenalkan Haerin pada para investor yang ia undang dalam workshop hari ini. Jeno sengaja tidak mengundang media agar ia bisa leluasa mengenalkan Haerin sebagai anaknya. Jeno yakin para pembisnis itu mengerti kenapa ia menyembunyikan keberadaan anak nya dari media.
Haerin hanya mengikuti ayahnya karena tangannya di genggam erat, kadang ayahnya memeluknya saat berbicara dengan teman-teman investornya.
Setelah berkeliling hampir 30 menit, Haerin mulai lelah, ibunya sangat lama, Haerin lapar.
"Appa" bisik Haerin saat duduk di samping ayahnya
"Kenapa sayang?"
"Haerin lapar"
Jeno tertawa kecil, lalu mencium kening anaknya ia memanggil Lami agar membawa Haerin untuk berkeliling mengambil makanan yang ia mau.
Haerin mengikuti Lami sesuai perintah ayahnya.
"Haerin suka apa?" Tanya Lami
"Hmmm suka semua Imo cuma aku tidak bisa makan kerang" balas Haerin
Lami tersenyum, "Baiklah, ayo kita pilih semua makanan yang enak"
Haerin mengikuti Lami, ia memilih semua makanan yang menurutnya enak, Lami mengabulkan segala keinginannya, bahkan wanita itu membiarkannya mengambil dessert manis semaunya. Padahal kalau dengan ibunya, Haerin akan dimarahi kalau banyak memakan yang manis.
Karena Lami yang sangat frendly Haerin jadi mudah akrab, ia bahkan mulai bercerita banyak bersama Lami sambil makan.
Di tempat yang sama, para hadirin mengalihkan pandangannya pada sosok cantik yang baru saja datang. Aura kecantikan nya membuat semua pandangan tertuju pada si model cantik Katharina Yoo yang mengenakan baju semi formal
KAMU SEDANG MEMBACA
Private Life
FanficIni adalah cerita kehidupan model terkenal Katharina Yoo dan pembisnis kaya Jevano Lee. Dua orang musuh yang hidup bersama karena terikat benang merah takdir. Siapa yang menyangka dua orang anak konglomerat itu bertahan hidup bertahun-tahun bersama...