7.0 Perasaan

2K 199 3
                                    


Dalam 12 tahun hidup, Jeno tak pernah memiliki pikiran serumit saat ini hanya karena pertanyaan sang anak yang bertanya apa ia dan Karina saling mencintai. Jeno tidak bisa menampik kenyataan bahwa ia nyaman bersama Karina buktinya mereka bertahan selama 12 tahun bersama. Tapi kenapa pertanyaan perihal perasaan baru saja muncul di benaknya. Ia ingin mengetahui bagaimana perasaan Karina padanya namun ia harus  mempertanyaan hal itu pada dirinya sendiri dulu sebelum pada Karina.

"Pak boss!!"

"Aishhh kau mengagetkanku Sungchan!!!" Pekik Jeno tak santai

Sungchan mengangkat kedua tangannya, "Maaf maaf, ya boss melamun terus sejak pagi, kenapa boss? Kau bertengkar dengan big boss ya?"

Jeno menatap tajam ke arah Sungchan, "Ck, sana!! Jangan menggangguku!!" Ujar Jeno melempar Sungchan dengan pulpen

"Woah galak sekali, aku yakin kau tidak dapat jatah ya semalam boss"

"Sungchan!!"

"Bercandaaaaa"

Sungchan lari terbirit-birit sambil tertawa setelah menggoda Jeno. Namun ia kembali lagi.

"Boss, nona cantik sudah sehat belum? Tadi ada titipan dari kakakku, katanya untuk Haerin cantik pacar Sungchan"

Jeno menatap Sungchan dengan raut wajah suram, Sungchan sangat suka menggodanya, apalagi setelah sekretaris merangkap adik temannya itu tau ia punya anak perempuan, ia tidak berhenti berkata ingin kencan dengan anaknya.

"Kau ingin kepala mu lepas dari tubuhmu hah?!!"

Sungchan tertawa, ia berlari masuk ke ruangan Jeno memberikan sebuah kotak ke meja Jeno lalu berlari terbirit-birit setelah berkata.

"Salamkan aku pada kekasihku ya Hyung"

"Sungchan!!!"

"Hahahaha"

Jeno membuka kotak yang diberikan Sungchan, ada sebuah bingkisan cokelat di dalamnya dari Jaemin temannya. Sungchan adalah adik Jaemin, dia magang di kantor Jeno, anak itu memang masih muda tapi kompeten dalam bekerja itulah mengapa Jeno berniat mempertahankannya. Tapi Jeno tidak suka karena anak kecil itu selalu menyebut anaknya sebagai kekaasih. Lain kali Jeno harus memukul Sungchan agar jera.

Karena Jeno sedang galau, ia menghubungi sang sahabat untuk membuat janji bertemu, ia perlu dokter cinta.

Di belahan dunia lain, Karina sedang senggang, karena bosan ia masuk ke kamar sang anak. Membereskan sekaligus memperhatikan semua perlengkapan di kamar sang anak.

Karina tersenyum melihat boneka-boneka yang memenuhi ranjang sang anak, bahkan ada tempat khusus boneka di kamarnya. Memang sejak pindah, Haerin membawa banyak sekali boneka-boneka kesayangannya.

Kamar bernuansa pink itu sangat lucu, Karina mulai mengecek lemari hingga rak buku sang anak. Baju-baju Haerin semua rata-rata berwarna pink dan putih, sangat lucu, Karina lalu mengecek  rak buku sang anak membuka buku anaknya, ia ingin tau apa Haerin belajar dengan baik di sekolah, lalu ia ingin tau tulisan sang anak, apa sebagus tulisan Jeno dulu saat mereka sekolah.

Karina tersenyum melihat buku sang anak yang sang rapi, mulai dari tulisan hingga coretan-coretannya rapi. Namun ada satu buku yang membuat Karina penasaran.

Haerin's Dairy

- Eomma dan Appa sangat tampan dan cantik, itulah kenapa Haerin jadi cantik. Kata nenek, Haerin tidak boleh nakal karena eomma dan appa pasti lelah setelah bekerja

- Haerin rindu nenek dan kakek

- Eomma dan Appa sibuk terus, Haerin sendiri di rumah, tapi tidak apa-apa, kata nenek, Haerin harus jadi anak baik, tidak boleh nakal dan menyusahkan eomma dan appa

Private LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang