14.0 Confess

2.2K 200 3
                                    









Jeno mengikuti Karina ke kamar mereka, wanita itu marah lalu mengambil kopernya.

"Yak yak, kau mau kemana?"

"Ke rumah orang tuaku!! Kau mau menceraikan aku kan!! Cari saja eomma baru untuk anakmu itu!!"

Jeno mengambil koper lalu meletakkannya kembali ke tempat semula.

"Maaf, aku kira kau..."

"Aku belum selesai bicara!! Kau memotong pembicaraanku Jeno" ucap Karina kesal

"Maaf, kau bilang jantungmu berdetak kencang saat Heeseung memanggilmu sayang..."

Karina memukul Jeno kesal, "Jantungku berdetak kencang karena takut ada yang tau dia memanggilku sayang lalu memberitaukan nya padamu!!! Aku takut kau salah paham dan marah jadi aku memberitaumu lebih dulu!!! Tapi kau memotong pembicaraanku!!" Ucap Karina cepat dengan nada tinggi hingga terengah-engah.

Jeno terdiam, kini ia merasa begitu bodoh dan malu, astaga...

"Maaf" ujar Jeno menggaruk kepalanya

Drama mereka berdua di saksikan oleh Haerin bahkan anak itu memvideokan semua yang terjadi sejak ibunya masuk ke kamar tadi.

"Eomma ayo maafkan Appa" ujar Haerin yang membuat Jeno dan Karina tersadar kalau ada Haerin di kamar mereka dan anak itu sedang mengangkat ponselnya.

"Haerin kau sedang apa ?" Tanya Karina penuh selidik, Haerin menunjukkan gigi kelinci nya.

"Kau memvideokan kami?" Tanya Jeno lagi

Haerin hanya menyengir

"LEE HAERIN!!" pekik Jeno dan Karina bersama-sama lalu berlari mengejar Haerin yang tertawa-tawa sambil terus memvideokan kedua orang tuanya.

Akhirnya aksi saling mengejar terjadi di kamar itu, Karina dan Jeno bekerja sama untuk menangkap Haerin yang jahil.

***

Setelah mengejar Haerin, Jeno dan Karina akhirnya berbicara berdua di kamar mereka. Haerin tengah bermain dengan nenek dan kakeknya yang tiba-tiba datang ke rumah mereka untuk menginap karena merindukan Haerin.

"Aku tidak mau cerai"

Jeno menatap ke arah sang istri yang berbicara dengan wajah datar masih kesal.

"Maaf, aku hanya berpikir kau akan meminta hal itu setelah mantan kekasihmu kembali"

Karina menatap Jeno tak percaya, "Dan kau akan membiarkan aku begitu saja?! Kau..." Tanya Karina tak santai. Ia tak habis pikir, apa ia sama sekali tidak memiliki pengaruh bagi kehidupan Jeno hingga ia dengan mudah terpikir langsung menceraikannya.

Karina menghela napas kesal, "Aku tidak mau cerai, aku hanya punya tujuan menikah sekali seumur hidup jadi apapun alasannya aku tidak mau cerai. Mau kau suka atau tidak, cinta atau tidak padaku aku tidak mau cerai, titik" ujar Karina lalu berjalan pergi berniat keluar dari kamar karena ia bisa saja emosi karena kebodohan suaminya.

Namun langkahnya terhenti karena Jeno menahan pergelangan tangannya, "Aku juga tidak mau bercerai, hanya saja aku kira.."

"Itu hanya asumsimu Jeno!! Demi tuhan, apa 12 tahun ini kehadiranku tidak memiliki pengaruh sama sekali pada hidupmu sampai-sampai kau dengan mudahnya mau menceraikanku?!"

Jeno tampak kaget, ia mendekati Karina yang tampak sangat marah.

"Sejak awal, akupun berpikir seperti itu Karina, mempertanyakan kehadiranku di hidupmu, aku kira aku tidak cukup penting untukmu karena status yang kira bawa selama 12 tahun ini ternyata tidak cukup untuk meyakinkan diri kita masing-masing tentang perasaan yang kita miliki"

Private LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang