Tiga Puluh Dua

475 31 10
                                    

Seminggu berlalu sudah acara prom night SMA Angkasa. Acara tahun ini bisa dibilang standar-standar aja sih kecuali fakta adanya insiden kecil antara Emily dan Flora. Flora, anak kelas 12 yang juga merupakan pacarnya Saka, gatau tuh gaada angin atau hujan tiba-tiba menumpah minumannya di dress Emily.

Emily yang emosinya keburu naik langsung meneriaki Flora, "APAAN SIH?"

Pasalnya kejadian penumpahan minuman itu seperti disengaja. Flora yang tadinya entah berada dimana tiba-tiba berjalan ke tempat Emily berdiri. Emily mengira mungkin Saka ada di sekitarnya sehingga Flora hendak menghampiri Saka, namun ia salah mengira, Flora dengan minuman di tangan kirinya berhenti di depan Emily dan kemudian menumpahkannya tepat di tengah-tengah dressnya.

"Basi banget lo, mau eksis deketin cogan-cogan Angkasa. Attention seeker banget sih." (friendly reminder ini ada di chapter 16 kl kalian pingin tau)

Dang.

Emily tertawa sinis mendengar perkataan Flora barusan, "Oh jadi elo yang ngirim-ngirim surat-surat ngocol di loker gue itu?"

"Iya emang gue! kenapa lo ketawa-ketawa?"

Emily mengambil segelas minuman yang terdapat di meja sebelahnya, masih dengan senyum sinis yang sama, ia berjalan mendekati Flora dan pada detik selanjutnya menumpahkan minumannya tepat di atas kepala Flora. "Flora my dear, I would like to tell you to kiss my ass, but I'm pretty sure you'd fall in love." Kata Emily, "Oh and by the way, my middle finger salutes you, won't you notice that 'awesome' ends with 'me' and 'ugly' starts with 'u'." lanjutnya sambil membalikan badannya dan berjalan pergi.

"BRENGSEK." Teriak Flora.

"I mean, your welcome."

Emily menggeleng pelan mengingat kejadian itu, bertanya-tanya apakah dia sedang mabok saat melakukan itu.

"Ah udah deh gue punya hal yang lebih penting buat dipikirin hari ini." Katanya.

Emily meraih backpacknya dan segera berlari keluar kelas mengabaikan teriakan pertanyaan Dylan mengapa dirinya begitu terburu-buru. Kakinya terus melangkah dengan cepat tidak sabar menyampaikan kabar baiknya kepada Athaya.

"Eh Vino! Thaya-nya ada gak?" tanya Emily begitu dirinya sampai di depan kelas Thaya, matanya mengintip ke dalam ruangan kelas dari celah pintu.

"Nama gue Drian." Kata cowo yang diklaim bernama Vino oleh Emily tadi.

Emily seketika terdiam dengan wajah priceless-nya dia berkata, "Udah ganti nama?"

"Dari dulu juga Drian, lo aja mabok." Kata Drian sambil memutar bola matanya.

Emily hanya mencibir dan beberapa detik kemudian dia kembali bertanya, "Yaudah Drian, tolong panggilin Thaya dong."

Vino-maksudnya Drian pun memanggil Athaya dan pada menit selanjutnya Thaya dan Emily berjalan beriringan di koridor menuju lapangan parkir selatan SMA mereka.

"Ada apa nih?" tanya Thaya ketika mereka berdua telah duduk di mobil Emily.

"Abyan kan hari ini pulang, terus tadi dia ngajak dinner gitu NAH lo bantuin gue nyari dress ya HEHEHE mau kan?" kata Emily.

"Ya biasanya juga dinner sama dia tapi ga gini-gini amat."

"Iiih ini tuh beda. Gue ngerasa kalo yang malem ini tuh bakal ada yang beda."

"Apa coba yang beda?" kata Thaya sambil menaikan alisnya.

"Ya gatau kan nanti pas makan malemnya, lo kira gue dukun bisa tau."

Till We Meet AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang