[A/N]
HEY GUYS I'M TRULY SORRY BECAUSE LAMA BANGET UPDATE CHAPTER INI. by the way nanti ada lagu gitu judulnya Next to You by Chris Brown ft. Justin Bieber!
---
Author POV.
Emily kembali merapatkan jaketnya untuk kesekian kalinya karena cuaca begitu dingin dengan awan-awan mendung menampang di atas sana. Bagaimana bisa ia bertahan 10 menit lagi kalau Abyan belum juga datang menjemputnya pagi ini? Setelah menyatakan perasaannya kemarin, dan akhirnya mereka jadian, Abyan memaksa untuk menjemput pacarnya hari ini. Dan Emily senang akan hal itu, walau faktanya dia harus menunggu hingga 15 menit karena rumah mereka yang bisa dibilang cukup jauh.
Di tengah kegiatan menunggunya, Emily kembali teringat dengan kejadian kemarin. Tepatnya saat Abyan menyatakan perasaannya. Unexpected, Emily kira Abyan tak pernah menyukainya selama ini. Sebuah senyuman tersungging di bibirnya mengetahui bahwa dugaannya tersebut ternyata salah.
Suara klakson yang terdengar begitu nyaring membangunkan Emily dari lamunannya. Disusul dengan suara seorang laki-laki yang menjadi penghantar tidurnya semalam.
“Kamu kenapa nungguin aku di luar?” tanya Abyan sambil menaruh jaketnya di pundak Emily.
“Mmm.. gapapa.” Jawab Emily sambil tersenyum, “Aku kan udah pake jaket, kamu aja kali yang pake ini.” Lanjut Emily sembari mengembalikan jaketnya yang tadi Abyan taruh di bahunya.
“Kamu tuh beruang kutub ya? Jelas-jelas dingin gini pake ajalah jaket aku, nanti kamu sakit.” Tolak Abyan, “Lagian aku juga udah pake sweater kan?” lanjutnya sambil memperlihatkan sweater abu-abu yang dikenakannya.
Emily mendengus kesal karena perkataan Abyan tadi.
“Hahaha jangan ngambek dong. Udah yuk masuk mobil.” Kata Abyan sembari merangkul Emily, membuat Emily tersenyum kecil karena perlakuannya tersebut.
---
Obrolan ringan di pagi hari membuat Emily tak henti-hentinya menyunggingkan senyum di bibir merah mudanya tersebut. Pacarnya memang orang yang sangat menyenangkan. Emily mulai terlihat seperti orang kasmaran tingkat tinggi kalau terus-terusan menyebut Abyan dengan kata ‘pacarnya’ walaupun memang faktanya begitu.
“Najis lo harus liat tampang lo yang kayak orang kesemsem banget, jalan di sepanjang koridor senyum-senyum sendiri gitu.” Kata Athaya yang tiba-tiba muncul di sebelah Emily.
Emily menoleh ke arah Athaya masih dengan senyumannya itu, “Pagi Thay.” Ucapnya.
Athaya yang sedang menguyah roti isinya seketika melebarkan matanya karena ucapan Emily tersebut, ia pun memegang dahi Emily dengan tatapan khawatir. “Engga ah ga panas, lo kenapa Ems? Tumben amat ngucapin ‘pagi’?” tanya Athaya kemudian.
“Lo mah gitu, gue ucapin selamat pagi salah, gue teriak-teriak salah, salah mulu gue di mata lo.” kata Emily sambil pura-pura mendengus kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Till We Meet Again
Roman pour AdolescentsBaginya, Emily bukan hanya sekedar perempuan yang hadir di hidupnya dan lewat begitu saja. Emily mengajarinya bahwa menginginkan sesuatu berarti perjuangan. Namun ia juga tau menatap perempuan itu sama saja seperti mengingatkannya akan banyak hal di...