Bagian 5

34 3 0
                                    

Siang ini Yaya sudah berjanji akan berkencan dengan Gibran ke sebuah kafe di kawasan Bandar Lampung. Kebetulan memang Yaya sudah tidak ada jadwal bimbingan lagi dengan dosen. Sembari menunggu kedatangan sang kekasih, dengan penuh pertimbangan Yaya mengizinkan akun instagram dengan username @regengelanov itu untuk mengikuti akun miliknya. Tentu saja Yaya mengikutinya balik setelah itu. Tak disangka akun tersebut kosong melompong, tanpa postingan ataupun highlight didalamnya

 Tak disangka akun tersebut kosong melompong, tanpa postingan ataupun highlight didalamnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Loh? Kosong? Kayak akun fake jadinya. Dasar aneh." gumamnya

Memangnya apa yang Yaya harapkan? Postingan dengan pose peace seperti yang biasa pria lain lakukan? Yang benar saja.

TIIN

Mendengar suara klakson mobil Gibran membuat Yaya langsung beranjak dari kamarnya menuju sumber suara. Terlihat Gibran keluar dari mobil SUV hitamnya dengan pakaian serba hitam pula. Gibran menatap Yaya sambil melemparkan senyuman manis dan berkata

"Cantik sekali, Yasmina" hal itu sontak membuat Yaya senyum dan tersipu.

"Tewima kasih" gemas Yaya sembari memegang ujung dress putih polosnya

"Bapak, Ibu, dan Mas Nendra ada?" tanya Gibran

"Nggak ada Gib, ini kan Senin, pada kerja semua, rumah jadinya kosong."

"Oh yaudah, nanti aku whatsapp Ibu atau Bapak untuk izin bawa kamu pergi jalan ya"

"Iya Gibyy, langsung jalan aja yuk"

Mendengar perkataan Yaya, Gibran pun mengangguk. Tak lupa ia membukakan pintu mobil untuk kekasihnya

"Makasih"

"Sama-sama, cantik"

Sepanjang perjalanan Gibran menceritakan kegiatan nya beberapa hari belakangan ini. Tak lupa ia meminta maaf karena sibuk dengan band nya itu hingga sering lupa mengabari Yaya. Sebenarnya Yaya tak masalah sama sekali dengan hal itu. Memang, dibalik sifat buruk nya, Gibran adalah sosok yang sangat perhatian.

Sesampainya di Kafe dan memesan minuman, Yaya langsung memilih untuk duduk di sudut ruangan yang agak jauh dari keramaian. Gibran sudah hafal itu. Yaya memang kurang suka berada di tengah-tengah banyak orang, ia lebih memilih tempat yang tenang dimana bisa mengobrol tanpa mengeluarkan banyak energi.

"Gib, liburan ini Oma minta aku buat ke Jogja"

"Oalah gitu, LDR dong kita" jawab Gibran sambil memajukan bibirnya manja

"Astaga cuma sebulan Gib, kayak gapernah aja deh"

"Ehehe iya sayangku bercanda. Hari apa berangkat? Biar aku yang antar ke bandara ya"

"Malem ini aku baru mau cari tiket, semoga sih dapet buat hari Sabtu pagi" Yaya menjawab sambil memutar-mutar sedotan miliknya

Sepertinya Sabtu adalah hari yang tepat. Yaya jadi punya beberapa hari untuk menyiapkan keperluannya selama di Jogja. Lagi pula liburan memang baru dimulai Hari Senin depan kan?

"Kenapa sayang? Ada yang lagi dipikirin kah?" Gibran yang menyadari kegelisahan Yaya langsung bertanya sambil memegang kedua tangan mungil didepannya

"Ah engga, cuma mikir kira-kira dapet nggak ya tiketnya" Jawab Yaya sambil menggelengkan kepalanya

"Oalah, kirain kenapa. Tapi kalo ada apa-apa cerita ya, aku ada disini. Kapanpun kamu butuh aku, aku langsung lari ke kamu"

Mendengar ucapan manis sang kekasih, Yaya langsung merasa bersalah. Mengingat ia sedang menyembunyikan sesuatu terkait keinginan Omanya.

Hari sudah hampir gelap. Yaya sudah membersihkan diri dan kini sedang mencari-cari tiket untuk keberangkatannya ke Jogja di kamar kakaknya.

"Mas, ada nih Flight hari Sabtu jam 7 pagi. B*tik Air. Gimana? Pesen dua atau satu aja?" tanya Yaya kepada kakaknya.

"Mas kayaknya gabisa Sabtu, soalnya Senin masih ada kerjaan. Mas baru ambil cuti hari Rabu, jadi kamu pesen satu aja"

"Oke deh" lantas Yaya meninggalkan kamar kakaknya dan menghampiri orang tuanya

"Dapet nih bu, pak, Sabtu pagi jam 7. Nanti aku biar dianter ke bandara sama Gibran. Mas Nendra katanya nyusul Rabu"

"Yaudah kalogitu segera hubungi Oma. Ibu sama Bapak paling baru bisa nyusul kesana kalo Bapak dapet cuti beberapa hari" jawab Ibu Ayu sembari merapikan rambut Yaya yang sedikit berantakan

Setelah meng iya kan ucapan Ibu nya, Yaya pun segera berjalan kekamarnya kemudian menelpon Oma nya.

"Halo? Oma? Aku jadinya berangkat ke Jogja sendiri hari Sabtu pagi ya. Mas Nendra nyusul Rabu"

Mendengar ucapan sang cucu, Oma Martha langsung bersemangat

"Wahh pas banget waktunya. Kebetulan malam Minggu Oma dan Opa diundang makan malam sama kakek neneknya Regen. Sekalian kamu dan Regen bisa ketemu dan kenalan kan hehehe"

Astaga. Apa lagi nih? Ngga dikasih nafas banget gue kayaknya. Flight nya gabisa di cancel aja apa ya. Aarrghhh!

Jogja dan CeritanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang