Bagian 15

33 3 0
                                    

"Halo Cantik. How are you?" Ucap Gibran sesaat setelah Yaya mengangkat telpon darinya

"To the point aja deh, Gib. Jujur aku cape banget harus mengulang hal yang sama terus-menerus."

"Hon, aku tau aku salah nggak ngomong dulu ke kamu. Tapi aku beneran ngga tega kalo harus ngeliat cewe di ancem sebegitunya"

"Terus kamu tega kalo pacarmu sendiri dibohongin dan disakitin sebegininya?"

"No. Bukan itu maksud aku"

"Terus?"

"Aku cuma niat bantu dia, ga lebih. Aku sayang banget sama kamu Yasmin, tolong percaya sama aku. Lagian kemarin ada Balqis juga kok ikut, i swear to God kita ngga cuma berduaan seperti yang kamu pikir" terdengar suara Gibran meninggi seolah meyakinkan Yaya

"Aku pengen banget percaya, tapi nggak bisa, Gib.
Aku udah tahu semua nya dari instastory Thalita, dia kayaknya lupa nge hide Niken. Waktu kamu nongkrong ke Doma Kafe sama anak-anak Terracotta, temennya Balqis yang kamu maksud itu Thalita kan? Terus hari dimana kamu pergi kerumah Frans, kamu jemput dia kan Gib? You lied to me. Ga cuma itu aja, banyak banget kebohongan-kebohongan kamu yang sebenernya aku tau, tapi aku berusaha tahan semua itu dan pura-pura nggaktau aja. Aku pikir dengan begitu kamu akan sadar dan mulai bisa berubah. Ternyata bener kata orang, sifat itu memang nempel sama manusia sampe kapanpun. Ga bisa berubah"

"Aaarrghh! Aku stress banget sekarang. Pengen mati aja aku rasanya. I'm so sorry sayang, maafin aku. Aku tau udah nyakitin kamu. Aku janji aku akan berubah, ini yang terakhir sayang, please" ucap Gibran. Terdengar suara isak tangis dari sana

"Selama ini aku bertahan karena kebaikan kamu, Gibran. Kamu ada terus buat aku, aku nggakbisa bohong kalo kamu memang baik banget tapi di sisi lain kamu berengsek, Gib. Let's break up. I need some space to myself. It's already too much, Gib. Sorry"

"No! Yasmin! Please frogive me. Aku janji ini yang terakhir Yas! Please"

"Oh iya, soal Balqis. Dia lagi umroh kalo kamu lupa."

Tanpa memperdulikan jawaban dari Gibran, Yaya pun mematikan sambungan sepihak.

Bohong lagi, bohong terus. Cape Gib, aku udah ngga kuat.

Pinjem Dulu Seratus

Anda
Gua putus cok😭

Mba Olak
ALHAMDULILLAH

Niken Anak Fahri
TAKBIR!

Anda
Gitu amat si lorang😭

Niken Anak Fahri
Gapenting nangisin tu orang.
Eh gatau deng, dia orang
bukan sih?

Mba Olak
Gua gebukin lo kalo nangis.
Biarin si Gibi nyungsep sekalian
ama cewe gatel itu

Tak puas mengetik, Yaya memulai panggilan grup. Yaya menangis se jadi-jadi nya. Meski terlihat bermulut pedas, nyatanya Niken dan Ola mampu menenangkan Yaya. Mereka meminta Yaya berterima kasih kepada Allah karena telah dijauhkan dengan orang yang sering menyakitinya.

"Kalo jodohlu bukan dia, pasti nanti akan ditemuin sama orang yang lebih baik. Tapi kalo ternyata dia, pasti akan dipertemukan lagi dalam versi yang lebih baik" itu ucapan Niken yang terngiang-ngiang dan menenangkan Yaya.

Setelah menghabiskan malam yang pilu, Yaya terbangun di pagi hari dengan lemas. Namun ia ingat, siang nanti akan bertemu dengan Kila. Iya lantas mandi, sarapan, dan bersantai. Tak lama ia pun bersiap-siap menunggu kedatangan Kila.

"WOY YASMINA KHALID!" teriak wanita muda dari dalam mobil merahnya.

"Oma Opa! Aku berangkat dulu ya, Assalamualaikum" ucap Yaya. Kemudian Yaya memasuki mobil tersebut.

"Gile cakep banget lu! Udah lama ga ketemu lo jadi glowing gini Yak. Terakhir ketemu lo masih item dekil kayak kecap" ucap Kila yang kaget melihat Yaya

Mulut Kila memang sepedas cabai. Dia tipe orang yang jujur dan apa adanya. Yaya sudah paham betul hal itu.

"Tenang, gue nggak oplas kok" jawab Yaya yang mengundang gelak tawa mereka berdua.

Mobil Kila kemudian menepi ke salah satu kafe dengan nuansa industrial yang terletak di kawasan Sleman, Jogja.

Setelah duduk dan mengobrol santai, tiba-tiba

TINGG

Whatsapp
+62 853 7883 xxxx
Assalamualaikum, Yaya. Ini Mas Regen

Melihat Yaya yang tiba-tiba kegirangan sembari memukuli pahanya, Kila lantas bingung dan bertanya

"Kenapa ni orang? Abis obat ya lo?"

Jogja dan CeritanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang