FLASHBACK OFF
"Mana sih? Perasaan waktu itu disini deh" ucap Yaya yang sedang mencari sebuah kotak berisikan alat menjahit. Rasanya ia geram sekali melihat kancing di lengan kemeja suaminya yang lepas.
"Kebiasaan kalo pake kemeja lengannya digulung-gulung, sampe nggak sadar kalo kancingnya lepas"
"Sayang... boleh tolong handukku?" teriak seorang pria dari dalam kamar mandi
Selalu.
Pria itu sepertinya terkena amnesia mendadak belakangan ini. Mandi lupa bawa handuk, lupa meletakkan kunci motor dan mobil, meninggalkan kotak bekalnya di kantor, dan yang terbaru ini ia panik karena kehilangan ponselnya yang rupanya di letakkan di dalam kamar mandi. Entah apa yang dilakukannya di kamar mandi membawa ponsel.
Hari ini hari Sabtu, suaminya libur bekerja. Rencananya, ia akan memperbaiki suatu hal di mobil mereka yang rusak dan juga membersihkan barang yang tak berguna di gudang mereka. Beberapa hari lalu, Yaya sempat membersihkan gudang itu, namun ia meninggalkan barang yang berat supaya bisa dituntaskan oleh suaminya.
Usai menyelesaikan acara jahit-menjahit nya, kini Yaya duduk di tepi ranjang bersama sang suami sembari membuka sebuah album lembar demi lembar. Kemudian Yaya terhenti di salah satu halaman
"Astaga sayang. Liat deh, disini keliatan banget wajahmu merah-merah" ucapnya sambil terkekeh
"Lah iya."Suami Yaya kini berada di halaman rumah, pria itu sibuk dengan perkakasnya. Yang Yaya lihat, ia hanya memutar-mutar mur dengan obeng di bawah kap mobilnya. Entahlah, wanita itu tidak paham dengan permesinan.
"Apanya lagi yang rusak?" tanya Yaya sambil membawa nampan berisi jus jeruk
"Hmmm...kayaknya air radiator nya kering deh" jawab suaminya sembari matanya tetap fokus pada yang dikerjakannya
"Ya Ampun, ada-ada aja" mendengar ucapan Yaya, suaminya lantas menghampiri. Ia duduk disebelah Yaya dan meneguk jus jeruk buatan istrinya.
"Maaf ya sayang..kita baru bisa beli mobil second. Jadinya begini deh, sering ngambek minta di servis"
ucap pria itu sedih"Loh kok gitu? Aku bersyukur banget kok kita bisa beli mobil, jadi tetep bisa keluar rumah walaupun hujan. Mungkin sekarang rezekinya baru cukup untuk beli si hitam ini, tapi mudah-mudahan Allah kasih rezeki lebih biar bisa upgrade ke yang lebih baik" ucap Yaya lembut menenangkan suaminya
"Alhamdulillah, makasih kamu udah ngerti ya. Tapi iya juga ya? Belakangan ini Bandung memang lagi sering-seringnya hujan" ucap pria itu
Setelah dua bulan menikah, suami Yaya mendadak dipindah tugaskan ke kantor cabang Bandung. Mungkin mereka akan tetap disini sampai beberapa bulan atau beberapa tahun kedepan. Tapi belum tentu juga sih.
"Sayang, kamu abis ini jadi mindahin box-box besar itu keluar kan? Tempo hari sudah aku pisahin mana yang mau di simpan dan mau dibuang, jadi tinggal di angkat-angkat aja"
"Jadi dong. Abis ini memang mau langsung ke gudang" jawabnya sembari menghabiskan minuman dingin itu
***
Sesampainya di gudang, pria itu bertanya pada istrinya "Ya...kotak ini... boleh dibuang aja?"
Yaya pun diam sesaat lalu menjawab suaminya
"Maaf selama ini masih disimpan. Lagian itu nggak ada hubungannya sama hidup kita kok, jadi lebih baik dibuang aja kan?" ucap Yaya lalu membuang kotak berpita merah itu ke tempat sampah. Yaya dan sang suami kemudian saling bertatapan dan melempar senyuman.Kotak itu berisi foto-foto dan barang kenangan Yaya dengan mantan kekasihnya. Meski sudah tidak lagi bersama, Yaya masih dengan rapi membungkus kenangan itu. Sang suami tidak keberatan dengan tindakan Yaya tapi mungkin cemburu pernah ada. Namun fakta bahwa Yaya tidak pernah lagi berinteraksi dengan mantan kekasihnya itu membuat sang suami tidak pernah mempermasalahkannya.
"Misi..paket.." terdengar suara kurir berteriak dari pagar rumah mereka
"Iya sebentar" teriak Yaya sambil berlari ke depan
"Mba Regen Gelanov, ya?"
Hah?
"Bukan mas.."
"Loh? Salah ya? Tapi alamatnya teh benar kok disini" ucap sang kurir sembari menunjukkan alamat yang tertera di paket tersebut kepada Yaya
"Iya, alamatnya benar disini, tapi saya Yasmin bukan Regen mas" jelas Yaya
"Oalah gitu, jadi rumah Mba Regen yang mana ya Mba?"
Yaya sepertinya puas sekali melihat wajah bingung si kurir
"Saya Yasmin mas, Regen Gelanov itu suami saya, dia laki-laki" ucap Yaya kemudian tertawa
"Astaghfirullah mba. Maaf ya mba, soalnya nama suaminya teh unik pisan, sampai saya kira itu perempuan" terlihat wajah sang kurir yang malu
"Iya mas nggakpapa kok" Yaya memberikan sejumlah uang pada kurir tersebut dan bergegas masuk kedalam rumah
"Sayang, kamu kebiasaan banget pesan paket COD deh. Aku males lari-lari kedepan sambil bawa uang. Kalo ngga COD kan enak, paketnya bisa ditaro di teras aja"
"Iya-iya sayang, maaf ya. Besok-besok ndak COD lagi deh, janji" ucap Regen

KAMU SEDANG MEMBACA
Jogja dan Ceritanya
RomanceJangan paksakan sesuatu yang memang sudah terasa menyakiti. Boleh jadi setelah kamu melepaskan 'batu karang' itu, 'sang mutiara' datang?