Siapa yang nungguin Dargael??
Siap untuk baca part ini?
Leggo!
Typo tandain 🚩
⚠️Ada beberapa adegan yang tidak baik untuk ditiru. Bijak lah dalam membaca. 😊
02. Bertemu di Ruang Bk.
______________________"Pinjem korek, bre." Sosok cowok dengan rambut kribo dengan gesit merampas sebuah korek api dari tangan temennya, sebelum temennya membuka suara.
"Gue belum jawab iya, woi!" Kesal Dio, cowok bertopi krem sembari menatap tajam Ersson.
Ersson terkekeh, mengambil langkah menuju tembok pembatas rooftop sekolah. "Bentar doang elah, gausah sampe mengerut juga tuh muka."
Dio memutar bola matanya malas. "Kebiasaan lo, setan! Gue juga mau make kali!" Ucapnya membuang potongan batang rokoknya yang sudah pendek ke lantai kemudian menginjakknya.
Dio beralih mengecek bungkus rokoknya berniat untuk menghisap sebatang lagi. Namun saat baru membuka, ternyata miliknya sudah habis.
Kepalanya menoleh menatap sepasang remaja yang tengah berciuman, tak jauh dari mereka. Keduanya beda seragam, dan Dio yakin perempuan itu dari sekolah lain. Entah bagaimana bisa perempuan itu lolos masuk ke sekolahnya. Mendelik kesal, ia menolehkan kepalanya kearah yang berlawanan hingga menemukan Kalan. Cowok yang paling muda didalam lingkaran pertemanan mereka, dimana Kalan masih kelas 11 dan mereka kelas 12.
"Lan!" Dio beranjak mendekat pada Kalan yang tengah fokus bermain game online.
"Hm?" tanya Kalan tanpa mengalihkan pandangan dari ponselnya. Fokus menekan-nekan layar dengan gerak cepat.
"Bagi rokok lo dong," pinta Dio menelisik seragam sekolah Kalan mencari dimana bungkus rokoknya.
"Ga ada," balas Kalan cepat. Tetap fokus pada game nya.
"Jangan pelit elah. Sebatang doang kok."
"Ga ada bang! Tadi gue beli ketengan di warung samping sekolah."
Dio mendengus kesal. Lidahnya terasa pahit padahal baru beberapa menit yang lalu dirinya merokok. Tatapannya kembali mengarah kepada dua sejoli yang masih belum melepaskan ciuman mereka. Menelan ludahnya susah payah, seolah menginginkan hal itu juga.
"Sialan..." Dia benar benar tidak tahan. Beranjak berjalan kearah dua sejoli itu.
"Ga, bagi rokok dong." Ia menyodorkan tangan kekarnya.
Kedua sepasang remaja itu tak terusik. Tetap melanjutkan ciuman panas mereka. Hingga di detik ke berikutnya bibir keduanya lepas, dengan napas yang masih terengah-engah.
KAMU SEDANG MEMBACA
He's Dargael
Teen FictionDON'T COPY MY STORY. FOLLOW SEBELUM BACA, YA. BANYAK HAL TOXIC, HARAP BIJAK DALAM MEMBACA! [17+] **** Kedatangan Characella kembali ke kota kelahiran semula adalah suatu kebahagian bagi gadis itu, karena pada akhirnya ia bisa bebas dari sifat prot...