25. Cleon khawatir

34.9K 1.4K 150
                                    

HAI HAIII! GIMANA KABAR KALIANN?

PADA NUNGGUIN DARGAEL GA? ABSEN DULU DONG YANG KANGEN DARGAEL 👉

HARUSNYA AK UPDATE KEMARIN TAPI GA SEMPAT JADI AKU UPDATE SEKARANG DEHH ><

ENJOYY, LOVE.

25

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

25. Cleon khawatir.
_

__________________

Dua hari kemudian...

Di sebuah ruangan biru, seorang gadis tampak memejamkan mata, terlelap dengan nyaman. Dengan dua remaja di samping kanan kiri sang gadis. Dahi gadis itu di lilit oleh perban yang menutup sebuah luka.

Perlahan kedua kelopak mata cantik itu terbuka. Sedikit meringis dan memejamkan mata sejenak, ia kembali menatap sekeliling.

"Are you okay, Cell?"

Cella menoleh perlahan. ternyata yang baru saja bertanya adalah Lily, menatap ke arah dirinya dengan khawatir.

Lyly perlahan membantu Cella untuk duduk di bangsal rumah sakit itu, mengusap pelan lengan Cella. "Ada yang sakit?"

Cella menggeleng pelan menanggapi. Dio segera memberikan segelas air di nakas, di sebelah bangsal.

Cella meneguk perlahan, tatapannya kembali mengarah pada Lyly. "Gimana keadaan Arnold?" Hal yang pertama kali Cella tanyakan ketika baru saja membuka suara.

Lyly mengatupkan rahang nya. Begitupun dengan Dio.

"Ly? Arnold baik-baik aja, kan?"

"Cell jangan mikirin yang lain dulu. Lo baru siuman setelah dua hari gak sadar. Kepala lo kebentur keras kata dokter." Lyly mengusap lengan Cella berusaha mengalihkan pembicaraan.

Cella menggeleng. "Gue gak seberapa. Yang gue butuh adalah jawaban gimana keadaan Arnold sekarang. Dia lebih parah dari gue, Ly, di waktu kecelakaan itu."

"Arnold masih belum sadar," celetuk Dio tiba-tiba.

Kepala Cella tertoleh ke arah Dio dengan cepat. "Tapi dia udah baik baik aja, kan?"

Dio mengangkat sebelah alisnya tampak berpikir. "Dia udah baik baik aja, sih, kata dokter." Dio menatap kearah Lyly sekilas laku kembali ke arah Cella. "Tapi, dia lumpuh sementara," lanjutnya mampu membuat Cella mematung.

"Lumpuh?" gumam Cella nyaris berbisik. "Gak selama nya, kan, Dio?"

Dio menggeleng. "Sementara, Cell. Nanti kalo dia udah sadar, trus rajin latihan berjalan, dia bakal baikan."

Cella menunduk. Menghela napas pelan.

"Jangan merasa bersalah. Itu bukan salah lo, Cell," ucap Lyly agar Cella tidak menyalahkan diri sendiri.

He's DargaelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang