ANNYEONG!!
PADA KANGEN DARGA, TIDAK? DISINI AKU KEMBALI UNTUK MENYEMBUHKAN RASA KANGEN KALIAN, HEHE ^_^
TYPO TANDAIN YA!
30. Terlalu Naif.
________________"Dargael!" Cella berlari pelan menghampiri sosok yang ia cari sedari tadi. Ia tersenyum manis, berhenti tepat di hadapan Dargael yang baru saja menampakkan diri keluar dari area Koridor khusus gudang, tempat hari pertama mereka mengobrol setelah dua tahun tidak pernah berkomunikasi, tempat dimana hari pertama Cella memasuki sma gadangga sebagai siswi baru.
Kenangan singkat dan terlihat sepele itu melintas di otak cantik Cella sekilas. Ia mendongak menatap Dargael yang menjulang tinggi di hadapannya.
Sama.
Tatapannya sama seperti beberapa hari lalu. Dingin dan terasa jauh.
Tetap mempertahankan senyuman di wajah, Cella berucap, "Gue cariin kemana-mana ternyata disini." Ia menoleh singkat ke arah lorong yang menampilkan gudang tak jauh dari mereka.
"Abis ngapain?" Ia kembali mendongak menatap Dargael.
Bukannya menjawab pertanyaan Cella, Dargael malah menghela napas seolah tidak minat berhadapan dengan Cella saat ini. "To the point."
Nada itu, nada yang sama sekali Cella tidak kenali. Cella tetap menatap Dargael, Ia mundur selangkah dengan senyuman yang perlahan memudar. "Lo kenapa?"
"Gue kenapa?" Dargael memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celananya membalas tatapan Cella dengan tatapan tak terbaca. "Salah kalau gue bertanya apa niat lo nyariin gue?"
"Bukan itu. Akhir-akhir ini gue gak nyaman sama sifat lo."
"Sifat gue gimana? Ngerugiin lo?"
Cella diam tak berkutik. Sungguh, ia tidak tau harus membalas apa dan merespon bagaimana. Dargael yang dihadapannya seperti bukan Dargael yang ia kenali ketika awal memasuki sma gadangga.
"Lo berubah, Dargael." Lagi tatapan sendu kembali menggerogoti manik cokelat Cella.
Dargael terkekeh samar. Menundukkan kepala hingga yang ia lihat hanya lantai keramik putih lalu kembali mengangkat kepala untuk melihat wajah cantik Cella yang masih menatapnya dengan keraguan dan kebingungan.
"Lo terlalu naif, Cell," ungkap Dargael nyaris berbisik.
"Apa?" Cella mengerjap pelan, mencerna ucapan Dargael dan panggilan Dargael barusan.
"Lo naif—" Dargael menahan perkataannya. "Dan juga menyedihkan."
Lelaki itu tersenyum miring, begitu tipis namun sangat jelas mencemooh Cella. "Gue yakin dari awal kita ketemu setelah dua tahun, lo udah sadar kalau gue emang udah berubah. Berbeda dari Dargael yang lo kenal sebelumnya. Tapi lo memilih untuk tutup mata, benerkan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
He's Dargael
Teen FictionDON'T COPY MY STORY. FOLLOW SEBELUM BACA, YA. BANYAK HAL TOXIC, HARAP BIJAK DALAM MEMBACA! [17+] **** Kedatangan Characella kembali ke kota kelahiran semula adalah suatu kebahagian bagi gadis itu, karena pada akhirnya ia bisa bebas dari sifat prot...