18. Effort

42.4K 1.7K 396
                                    

ELOW!

ADA YANG NUNGGUIN DARGA UPDATE?

KITA LANGSUNG AJA YA!

TYPO TANDAIN.

ENJOY BERRY! 💅

ENJOY BERRY! 💅

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

18. Effort.
____________

Suasana koridor gedung sma gadangga terlihat riuh dikarenakan bel istirahat baru berbunyi. Ada siswa-siswi yang berjalan menuju kantin, ada yang berbincang di depan kelas masing-masing, ada yang memilih berdiam dikelas, dan bahkan ada yang pergi ke perpustakaan atau segala macam kegiatan pun.

Serupa dengan dua lelaki yang kini bersembunyi dibalik lemari buku didalam perpustakaan. Mengendap-endap seolah memantau seseorang.

Sreett!

"Santai, anjing!" pekik Dargael nyaris berbisik. Ia menatap kesal kearah Ersson yang menarik seragamnya sembarang.

"Itu Cella, bodoh!" Ersson memakai balik. Tangan kekar itu menunjuk kearah dua gadis tak jauh dari pantauan mereka, sedang duduk di antar bangku perpustakaan.

Kalian pasti sudah bisa menebak mereka siapa. Yap, Cella dan Lyly. Kedua gadis itu entah kenapa datang ke perpustakaan hari ini, tidak seperti biasanya.

Kembali pada Dargael yang memfokuskan pandangan kearah Cella, dimana gadis itu terlihat memusatkan perhatian untuk memeriksa buku-buku dan beberapa novel yang baru ia ambil dari rak.

"Nah!"

Dargael reflek menoleh pada Ersson yang tersenyum semringah. Ia menaikkan sebelah alisnya, seolah bertanya 'kenapa?'.

"Si Lyly naru keluar. Ini saatnya lo minta maaf ke Cella," ujar sahabatnya, mendorong pelan tubuhnya agar beranjak.

Dargael berdecak. "Sabar, gila."

"Mau sabar gimana lagi? Ini kesempatan yang pas, Dargael," cetus Ersson setengah kesal. "Cepetan elah! Keburu dia juga keluar."

Dargael mengangkat kepalanya kembali, mengarah pada Cella, sementara perempuan itu kembali ke rak untuk mencari buku lain, mungkin.

Dargael membalikkan tubuhnya, bersandar pada rak buku yang menjadi alat tempat persembunyian mereka. Memejamkan mata seakan mengumpulkan keberanian.

"Malah bengong!" geram Ersson. "Buru, Ga!"

Cowok jangkung itu berdecih sinis. Membuka mata tajamnya, melirik kesal Ersson yang memaksanya.

Ersson berbalik menatap cowok itu. "Lo mau di maafin gak sih? Susah amat di suruh!" Kini ia benar-benar kesal. Padahal dia sudah benar-benar berniat membantu Dargael agar tau bagaimana cara yang tepat untuk meluluhkan Cella.

"Gue harus gimana sialan!" tanya Dargael meraup wajah Ersson yang menantang.

"Ya samperin Cella!" ketus Ersson menepis tangan kekar Dargael yang berkeringat.

He's DargaelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang