DON'T COPY MY STORY.
FOLLOW SEBELUM BACA, YA.
BANYAK HAL TOXIC, HARAP BIJAK DALAM MEMBACA! [17+]
****
Kedatangan Characella kembali ke kota kelahiran semula adalah suatu kebahagian bagi gadis itu, karena pada akhirnya ia bisa bebas dari sifat prot...
⚠️Beberapa adegan tidak baik untuk di tiru. Harap bijak dalam membaca dan memahami
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
11. Arnold kenapa? _________________
"Cell, tumben bawa bekal?" celetuk Lyly melirik singkat kotak bekal berwarna biru yang ada di dalam laci Cella.
Cella hanya menggeleng singkat. "Di kasih Dargael," balasnya.
Lyly tertawa kecil. "Buaya emang punya seribu cara buat ngeluluhin para cewe."
"Tau tuh. Udah gue tolak berkali-kali juga ga jera jera. Yaudah gue biarin aja." Cella memasukkan baju olahraga yang sudah dia ganti menjadi seragam biasa ke dalam lokernya.
"Yuk, gue udah laper." Perempuan itu mengajak Lyly menuju kantin.
"Ini ga di bawa?" tunjuk Lyly pada kotak bekal itu. Sedangkan Cella menggeleng pelan.
"Gue lagi pengen makan bakso kantin. Itu belakangan aja," balasnya sembari mengelus perut datanya dengan tatapan memelas.
Lyly mengangguk paham. "Yaudah deh. Tapi sayang ga sih kalo ga dimakan?" cewek itu kembali ragu sejenak.
"Ntaran gue makan. Lo tenang aja, biar itu urusan gue." Kening Cella semakin mengerut tak sabaran.
"Iya dah iya. Ayo," ajak Lyly. Kedua sahabat itu berjalan beriringan keluar kelas meninggalkan Gevara ketua kelas mereka yang sedang mengerjakan sesuatu dengan satu siswa berkacamata yang Lyly selalu sebut cowok nolep.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Cella menyisipkan anak rambutnya ke belakang telinganya, berjalan memasuki kelas. Bell pulang sekolah sudah berbunyi beberapa menit lalu. Ia baru kembali dari toilet dengan Lyly yang berpesan akan menunggunya di parkiran sekolah agar pulang bersama.
Cella membereskan peralatannya dengan seksama, hingga tangan mungilnya merogoh laci mejanya untuk mengambil sesuatu.
Kening Cella mengerut tak mendapatkan apa yang dia cari. Demi memperjelas, Cella membungkukkan tubuh menatap isi lacinya yang...kosong?
Cella mematung sejenak. Seingatnya bekal pemberian Dargael masih ada di lagunya saat jam istirahat. Tapi kenapa sekarang tidak ada?
"Mungkin dibawa sama Lyly," gumamnya pada dirinya sendiri. Berpikir bahwa Lyly membawa bekal itu agar dirinya tidak kelupaan untuk memakannya.