Dari hari ke hari Arai dan Jeno semakin dekat.
Jeno juga sudah sering mengantar Jemput Arai, sampai kedua orang tua Arai pun sudah hafal.
Karna setiap yang diceritakan oleh Arai dan yang selalu berseru memanggil Arai itu adalah Jeno atau Kama.
Begitu juga dengan Jeno.
Ayahnya sampai hafal dan tau dengan Arai, walau ia tidak pernah melihat Arai secara langsung.
Hampir setiap pulang sekolah Jeno selalu bercerita tentang Arai.
Di tambah lagi cerita dari Jingga yang selalu bilang kalau Arai adalah kakak baik dan cantik.
Jingga selalu senang ikut kakaknya kalau Jeno ada tugas atau hanya sekedar berkunjung ke rumah Arai.
Sang Ayah jadi penasaran dengan yang namanya Arai itu.
"Jeno, mau kemana kamu malam malam seperti ini?" Tanya Ayah.
Jeno yang sudah siap dengan pakaian santainya itu menoleh saat dia keluar kamar.
"Mau kerumah Arai ayah" jawab Jeno.
"Ada tugas?" Tanya Ayah penuh selidik.
"Enggak, Jeno cuma mau main, sekalian nemenin Arai yang sendirian karna orang tuanya lagi gak ada di rumahnya" jelas Jeno.
"Bukankah kalian terlalu dekat Jeno?" Tanya Ayah yang membuat Jeno mengerutkan keningnya.
"Lalu kenapa Ayah? Tidak boleh?" Tanya Jeno bingung.
"Bukan tidak boleh, tapi ingat tujuanmu kan hanya untuk belajar Jeno, dan ingat juga kalau identitas mu itu palsu. Saran Ayah lebih baik jangan terlalu dekat, tapi kalau kamu sudah siap menanggung resikonya, tidak apa, semua keputusan ada di tanganmu, ayah hanya mengingatkan" peringat ayah.
Jeno terdiam.
Lalu kemudian ia tersenyum.
"Semua akan baik baik saja ayah, Jeno usahakan semua tidak akan di ketahui olehnya, bila perlu nanti akan Jeno beritahu Arai secara perlahan" ujar Jeno.
"Dan dia akan menjauhi mu setelah itu Jeno? Kan kamu tau sendiri kalau penduduk kita sangat taat peraturan, mereka tidak mau meninggi atau memiliki status istimewa, semua harus sama rata agar tidak menimbulkan ketimpangan. Dengan kamu mengaku kamu adalah anaknya seorang Raja, itu akan membuatnya takut dan segera menjauhi mu" balas ayah yang membuat Jeno kembali kehabisan kata kata.
"Entahlah ayah, bagaimana kedepannya Jeno tidak tau, tapi untuk saat ini Jeno ingin bersama dengan Arai" ujar Jeno pelan.
Sang ayah menghela nafas dan menggeleng.
"Dasar anak muda, ya sudah sana pergi, jangan terlalu larut pulangnya" ujar Ayah yang di balas anggukan oleh Jeno.
"Titip adek ya ayah" ujar Jeno yang setelah itu beranjak dari sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Golden Cage
FanfictionUbah Judul, dulunya The Prince Fell In Love Mengisahkan tentang seorang pangeran yang jatuh cinta pada seorang murid dari 'Sekolah Zanim' yang tak lain adalah sekolah milik orang tuanya itu. Pangeran tersebut bernama Jeno, anak dari seorang Raja. I...