"Sayang, ayo masuk udah hampir malam" ujar Jeno yang kini berdiri di ambang pintu, menyeru pada Arai yang sedang asik bersantai dengan Jingga.
"Adek, ajak kak Arai nya masuk" titah Jeno lagi pada Jingga.
Jingga mengangguk dan mengajak Kak Arai-nya itu untuk masuk ke dalam istana.
Hanya bercerita, karna selama Arai hamil, dia lebih sering berceloteh.
Ya, setelah Jeno memeriksa sendiri, tanda tanda kehamilan memang ada pada Arai seperti yang tabib itu sarankan.
Dan sekarang terbukti, perut Arai semakin hari semakin membesar.
Sudah memasuki bulan ke dua.
"Ay, nanti aku ada pertemuan penting, aku tinggal gapapa? Atau mau ikut?" Tanya Jeno sembari mengambil alih Arai dari adeknya.
Arai menggeleng.
"Arai mau sama Jingga aja" jawab Arai.
Jeno mengangguk paham.
Memang akhir akhir ini Arai selalu menempel dengan Jingga, tapi tidak apa.
"Ya udah, sekarang makan ya, habis itu istirahat bila perlu tidur" ujar Jeno.
Arai mengangguk dan Jeno pun menuntun Arai menuju meja makan.
Jeno menemani Arai makan dan beristirahat kemudian.
Dia tidak tenang sebenarnya meninggalkan Arai, tapi mau bagaimana lagi, dia juga punya tugas.
Sekitar 1 jam, Arai tertidur pulas karna di temani Jeno.
Jeno pun beranjak dari tempat tidur dan bersiap untuk menghadiri pertemuan penting itu.
"Ayah, titip Arai ya" pesan Jeno pada ayahnya.
Sang ayah yang tengah bersantai di ruangannya itu mengangguk.
"Setelah selesai acara langsung pulang" pesan ayah.
"Iya ayah, mana bisa Jeno lama lama meninggalkan Arai" ujar Jeno.
Setelah itu Jeno pun berlalu.
2 jam berlalu.
"Sayang!"
Arai terbangun dan mencari keberadaan suaminya itu.
Arai memutuskan untuk keluar kamar.
"Sayang!" Panggil Arai lagi.
"Suami mu pergi pertemuan Rai, apa dia tidak izin denganmu?" Tanya ayah.
Arai mengangguk.
"Izin ayah, tapi Arai ingin Kama" jawab Arai.
Ayah menggaruk kepalanya yang tak gatal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Golden Cage
FanfictionUbah Judul, dulunya The Prince Fell In Love Mengisahkan tentang seorang pangeran yang jatuh cinta pada seorang murid dari 'Sekolah Zanim' yang tak lain adalah sekolah milik orang tuanya itu. Pangeran tersebut bernama Jeno, anak dari seorang Raja. I...