"Ayah, ayah tau gak dimana sini tukang urut yang bagus untuk kaki yang keseleo?" Tanya Jeno pada sang Ayah.
Sang Ayah yang tengah duduk bersila di lantai sembari menulis sesuatu di atas meja kecil yang ada di hadapannya itu menoleh ke arah sang anak.
"Kaki siapa yang keseleo?" Tanya Ayah.
"Kaki Arai Ayah" Jawab Jeno.
"Kok bisa?" Tanya ayah lagi.
"Gara gara jatuh dari atas pohon yah, itu juga gara gara Jeno sih dia sampai jatuh gitu" jawab Jeno yang membuat sang ayah menggeleng kepala.
"Jeno, jangan terlalu banyak meninggal kesan buruk. Setidaknya kalau tidak bisa membuatnya bahagia selamanya, kamu harus melindunginya" ujar Ayah.
Jeno mengangguk.
"Iya Ayah, Jeno usahakan itu tidak akan terjadi lagi" balas Jeno menyesal.
Sang ayah mengangguk puas.
"Mau Ayah atau kamu saja yang panggil tukang urut nya?" Tanya Ayah.
"Jeno aja ayah, dimana?" Tanya Jeno balik.
"Nanti minta temani dengan pengawal, rumahnya berada di persimpangan bukit menuju danau" jawab Ayah.
"Baik ayah terimaksih" ujar Jeno.
Ayah terkekeh geli yang membuat Jeno terheran.
"Kenapa ayah tertawa?" Tanya Jeno.
"Lihat ke belakang" titah ayah yang langsung di turuti oleh Jeno.
Jeno terperanjat kaget saat melihat Jingga yang berdiri di belakangnya sembari menunjukkan tulisan yang ada di bukunya.
"Jingga ikut! Jingga mau ketemu kak Arai" tulis Jingga di bukunya itu.
Lalu Jeno menarik tangan Jingga untuk duduk di pangkuannya.
"Jangan dulu ya, kakak mau panggil tukang urut dulu buat kak Arai, Jingga udah dengar semua kan cerita kak Arai tadi?" Tanya Jeno yang di balas anggukkan oleh Jingga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Golden Cage
FanfictionUbah Judul, dulunya The Prince Fell In Love Mengisahkan tentang seorang pangeran yang jatuh cinta pada seorang murid dari 'Sekolah Zanim' yang tak lain adalah sekolah milik orang tuanya itu. Pangeran tersebut bernama Jeno, anak dari seorang Raja. I...