34.Golden Cage✨

1.5K 109 3
                                    

Sudah subuh dan Arai sudah tidur atau pingsan?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah subuh dan Arai sudah tidur atau pingsan?

Yang jelas Arai sudah tak sadarkan diri.

Dan Jeno baru sadar saat tidak lagi mendengar suara tangis dan desahan dari Arai.

Karna gaya seks mereka tadi adalah doggy style, jadi Jeno tidak bisa melihat wajah Arai.

Setelah Jeno menolehkan wajahnya Arai, ternyata Arai sudah tidak sadarkan diri.

Dengan sangat terpaksa Jeno menyudahi permainan favoritnya itu.

Kini Arai sudah Jeno bersihkan, sudah Jeno mandikan.

Dengan keadaan Arai yang tidak sadarkan diri itulah Jeno bersusah payah memandikan Arai.

Dari Arai yang tidak sadarkan diri saat di mandikan itu, Jeno menyadari kalau Arai bukan tidur, tapi pingsan.

Jeno merutuki dirinya sendiri, tapi dia juga rasanya ingin melakukannya lagi dengan Arai.

"Arai mana Jen?" Tanya ayah saat Jeno keluar kamar sudah rapih dengan pakaian kebesarannya.

"Masih tidur ayah, kecapean" ujar Jeno sembari terkekeh.

"Tidur atau pingsan Jen?" Tanya ayah memastikan.

Jeno mendelik.

"Kenapa ayah mikirnya gitu?" Tanya Jeno dengan wajah polosnya.

"Kamu pikir ayah gak denger suara tangisan Arai sampai subuh?!" Sarkas ayah.

Jeno terdiam, dalam hatinya muncul rasa bersalah.

"Persis kayak ibu mu dulu" lanjut ayah yang membuat Jeno menoleh dan mendekati ayahnya itu.

"Maksud ayah?" Tanya Jeno.

"Ya, ayah juga seperti itu dulu, sampai ibu mu pingsan, dan rasanya ayah sangat menyesal, tapi ayah tidak jera besoknya melakukan hal yang sama lagi" ujar ayah terkekeh.

Jeno menggeleng kepala mendengar penuturan ayahnya itu.

"Astaga ayah.. apa ayah gak kasian sama ibu?" Tanya Jeno

"Apa kamu kasian dengan Arai?" Tanya ayah balik yang membuat Jeno terkekeh.

Jeno mengangguk dan menggeleng.

"Jeno kasian ayah, tapi entah kenapa semakin keras Arai memekik dan menangis, Jeno semakin bergairah dan semangat" balas Jeno.

Mereka berdua berjalan beriringan di koridor istana.

"Itulah Jeno, terkadang orang yang tidak banyak omong dan santai seperti kita yang beringas di ranjang, dan Tuhan tau memberikan kita pasangan yang tepat, yang dapat memuaskan kita" ujar ayah.

Jeno mengangguk setuju.

Arai memeng memekik dan meraung, tapi dia tidak pernah menolak dan masih melayani Jeno saat Jeno ingin lagi dan lagi.

Golden CageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang