Di sinilah sekarang Jeno membawa Arai. Di paviliun taman taman kerajaan.
"Kok ke sini pengeran kalau ada yang liat bagaimana?" Tanya Arai.
"Siapa yang mau ke sini?" Tanya Jeno yang membuat arai terdiam.
Seperti yang sudah di ketahui kalau di area kerajaan memang tidak ada penduduk yang ke sana, kecuali memang ada penting dengan Raja.
Tapi itu pun tidak akan melintasi taman kerajaan yang tidak satu jalur dengan arah gerbang menuju istana kerajaan.
"Rai" panggil Jeno.
"Iya pangeran" jawab Arai pelan.
"Bisa panggil dengan sebutan Jeno saja?" Tanya Jeno yang di balas gelengan keras oleh Arai.
Itu membuat Jeno terkekeh.
"Lucu sekali, lihat rambutnya jadi berantakan" ujar Jeno sembari merapihkan rambut Arai.
"Jangan seperti ini pangeran" ujar Arai yang membuat Jeno menghela nafas.
"Baiklah, senyaman mu saja" ujar Jeno.
"Aku merindukanmu Rai" ujar Jeno lagi.
Arai meremat celana sekolahnya karna merasa gelisah.
"Jujur aku sakit melihat kita yang canggung dan melihat mu enggan denganku seperti ini, tapi itu prinsip mu dan aku menghargai itu" ujar Jeno.
Arai terdiam sembari menunduk.
"Aku selama ini tidak menemui mu, bukan berarti aku tidak merindukanmu, tapi aku tidak lagi di perbolehkan keluar istana dengan alasan apapun. Aku sangat merindukan mu Rai" ujar Jeno.
"Tapi ternyata orang yang ku rindukan sudah punya pacar baru rupanya" ujar Jeno yang membuat Arai menoleh dan menggeleng ribut.
Jeno memasang wajah sedih.
Hanya berpura-pura, karna dia sudah tau yang sebenarnya, ia hanya ingin sedikit bermain dengan Arai.
"Tidak pengeran, ini tidak seperti yang pangeran pikirkan" ujar Arai panik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Golden Cage
FanfictionUbah Judul, dulunya The Prince Fell In Love Mengisahkan tentang seorang pangeran yang jatuh cinta pada seorang murid dari 'Sekolah Zanim' yang tak lain adalah sekolah milik orang tuanya itu. Pangeran tersebut bernama Jeno, anak dari seorang Raja. I...