Pagi tadi, Jeno tidak mendapati lagi Arai berangkat ke sekolah, Arai pergi lebih awal dari biasanya.
Ini tidak di ragukan lagi kalau Arai sudah mengetahui semuanya.
Tapi dari siapa dan bagaimana Arai bisa tau semua itu?
Kini Jeno izin pulang duluan, ia sudah selesai mengerjakan ujian, Jeno beralasan sakit perut pada guru.
Padahal tidak, saat ini Jeno sedang berada di depan kelas Arai, dan sebisa mungkin agar Arai tidak tau dan kembali menghindarinya.
Tak lama bel pun berbunyi, tanda ujian sudah selesai.
Hari hari terakhir ujian ini, hanya satu mata pelajaran saja, jadi mereka pulang lebih awal.
"Arai" panggil Jeno yang membuat Arai yang baru keluar kelas itu mematung di tempat.
Tanpa berniat menghindar ataupun menoleh.
Ia menunduk dalam tanpa bergerak, mengacuhkan teman temannya yang melintasinya.
Hingga semua sudah berlalu termasuk guru, tinggal tersisa Arai dan Jeno yang berjarak tiga meteran.
Jeno menghampiri dan meraih tangan Arai, Arai tidak menghindar.
Jeno membawa arai untuk masuk ke dalam kelas dan kemudian pintu kelas Jeno tutup rapat.
"Jelaskan Rai, kamu kenapa?" Tanya Jeno mencoba meminta penjelasan sendiri dari Arai.
Karna sehari semalam ini Jeno hanya menerka nerka.
Arai menunduk dengan memainkan jemarinya.
"Maaf, pengeran-
"Rai??" Ujar Jeno penuh tanda tanya.
Arai pemanggil nya pangeran?
Berarti benar dugaannya kalau Arai sudah mengetahui semuanya.
Walaupun sudah mengira dari awal, tapi rasanya sangat menyakitkan hati kala Arai memanggilnya dengan sebutan Pangeran, apalagi dengan sikapnya yang jauh berbeda.
Tidak ada lagi Arai yang periang dan humble.
Arai yang biasanya menyebut namanya dengan mata yang berbinar, kini tunduk, enggan, di hadapannya.
"K-kamu sudah tau Rai?" Tanya Jeno gugup.
Arai mengangguk dalam tunduknya.
Jeno mengangkat dagu Arai hingga menampakkan mata memerah Arai yang menahan tangis.
"M-maafkan saya pangeran hiks saya tidak bermaksud, sa-
"Berhenti Arai! Aku ini pacarmu! Jangan anggap aku seperti itu! Jangan enggan padaku Rai.. aku pacarmu, Kama pacarmu! aku tidak peduli dengan gelar tersebut, siapapun aku, aku tetaplah pacarmu dan kamu pacarku, berhenti Rai, jangan lakukan itu lagi, bicara biasa padaku, tatap aku dengan matamu yang penuh binar, ayo kita bermain!" Racau Jeno.
KAMU SEDANG MEMBACA
Golden Cage
FanfictionUbah Judul, dulunya The Prince Fell In Love Mengisahkan tentang seorang pangeran yang jatuh cinta pada seorang murid dari 'Sekolah Zanim' yang tak lain adalah sekolah milik orang tuanya itu. Pangeran tersebut bernama Jeno, anak dari seorang Raja. I...