Sore harinya, Jeno memutuskan untuk pergi kerumah Arai, meminta penjelasan pada pacarnya itu.
Kenapa pulang tanpa dirinya dan mengabari dirinya.
Mungkin untuk sebagian orang itu adalah hal yang sepele, tapi tidak dengan Jeno.
Ia benar-benar di buat gelisah oleh Arai.
Tidak pernah sekalipun Arai pulang dan pergi tanpa dirinya sedari mereka awal dekat.
Apalagi sekarang mereka sudah pacaran, rasanya sangat aneh dan mengganggu di hati Jeno.
Dari itulah, Jeno setelah berisitirahat sejenak setelah pulang sekolah, ia memutuskan untuk pergi ke rumah Arai.
Jingga tadinya ingin ikut, tapi Jeno memberi paham kalau ada urusan yang harus ia selesaikan dengan Arai.
Untung saja si bungsu itu mengerti.
"Arai" panggil Jeno sembari mengetuk pintu rumah Arai yang tertutup itu.
Sunyi.
"Arai, ini aku, Kama" ujar Jeno lagi.
Masih tak ada sahutan.
Jeno kembali mengetuk pintu dan terus memanggil nama Arai.
Jeno tau, Arai pasti ada di dalam rumahnya.
"Arai, aku ada salah apa? Kalau ada ku minta maaf, tapi keluar dan jangan seperti ini, aku tidak tenang Rai" ujar Jeno yang sudah mulai gusar.
Benar-benar ada yang salah dari dirinya.
Tapi apa?.
Dia masih belum memberitahu Arai tentang semua kebenarannya.
Apa kesalahannya sebenarnya?
"Arai, Arai lagi tidur ya?" Tanya Jeno akhirnya.
Ia terus mencoba untuk berpikir positif.
"Ya udah, aku pulang dulu, selamat istirahat Rai" ujar Jeno.
Jeno menghela nafas dan menunduk.
Dengan langkah gotai, ia pergi dari rumah Arai untuk yang pertama kalinya.
Pertama kalinya ia pulang tanpa bertemu dengan Arai dirumahnya, biasanya Arai selalu ada, pintu rumah selalu terbuka untuknya.
Sedangkan Arai yang Jeno panggil sedari tadi itu ada di kamarnya, ia menangis sesegukan.
Rasanya sakit, sangat sakit.
Tidak bisa leluasa dengan orang yang ia cintai.
Ingin rasanya ia membuka pintu dan menyambut Jeno dengan senyuman, mempersilahkan Jeno masuk dan bercerita, bersenda gurau penuh tawa, tapi rasanya kini sudah mustahil dia untuk bersikap seperti itu.
Arai tau apa yang harus ia lakukan.
Yaitu, bersikap sebagaimana mestinya kepada pemimpin.
Tapi dia masih belum siap untuk bersikap seperti itu, dia takut latah dan terbawa kebiasannya dengan Jeno.
KAMU SEDANG MEMBACA
Golden Cage
FanfictionUbah Judul, dulunya The Prince Fell In Love Mengisahkan tentang seorang pangeran yang jatuh cinta pada seorang murid dari 'Sekolah Zanim' yang tak lain adalah sekolah milik orang tuanya itu. Pangeran tersebut bernama Jeno, anak dari seorang Raja. I...