13

164 17 0
                                    

Bell pulang sudah berbunyi. Nana bergegas menuju ke gerbang sekolah bersama Aurel dan Shasa.

"Eh gue duluan ya, tuh udah ditungguin." Shasha menunjuk Devan yang menunggu dirinya di motor.

"Byeee."

"Rel lo balik sama Leon ya."

"Iya kenapa, lo mau sama Leon Na? kalo iya gue naik ojek juga bisa." Tawar Aurel yang membuat Nana menjadi tidak enak.

Nih anak kenapa baik gini.

Dalam hati Aurel, ini gue udah cocok kan jadi kakak ipar yang baik.

"Ehh gausah lo sama Leon aja rel, gue kayanya minta nebeng temen."

"Yakin lo Na?"

"Iya yakin."

"Sayang." Sahutan yang suaranya tidak terlalu jauh dari mereka berdua. Leon menjentikkan jarinya menyuruh Aurel untuk cepat naik ke motornya. Nana dan Aurel menghampiri Leon.

"Kak itu Nana kasian gaada yang nganterin."

"Biarin aja, cepet naik." Aurel menuruti perkataan Leon dan langsung naik keatas motor.

Nana mengernyitkan alisnya dan melototi mata Leon seperti ingin bilang suruh temen lo tebengin gue.

Leon membalas mata Nana, ia tahu apa yang dipikirkan adiknya.

Kalo gue minta temen gue tebengin lo, abis gue sama Byan.

Aurel yang memperhatikan kelakuan aneh kedua abang adik ini hanya memperhatikan nya berusaha menerjemahkan apa yang mereka bicarakan dalam hening ke dalam otaknya.

Bisa-bisanya saling pelototan tapi ga ngobrol gini. Matanya tuh berdua ntar lagi keluar.

"Yaudah bye." Leon menutup kaca helm nya dan menyalakan motornya.

"Bye Na!" Lambaian tangan dari Aurel yang sebenarnya tidak tega jika Nana pulang sendirian.

"Iya rel." Nana membalas lambain tangan dengan senyum nya yang cerah.

Nana melihat kearah sekitar, di parkiran ada laki-laki yang sedang mengeluarkan motornya.

Ini temen Byan yang mana ya, gue lupa.
Siapa sih namanya.
Ohh inget kaivan, dia pernah nongkrong bareng Leon sama Byan kan.

Nana menghampiri laki-laki itu.

"Halo, Kaivan ya?"

Kaivan yang sudah mengeluarkan motornya menatap Nana. Ia bertanya-tanya siapa gadis di depan nya ini. Rambut panjang dan ujungnya curly, senyumnya juga manis. Ia merasa pernah melihat tapi tidak tahu dimana.

"Sorry, siapa ya?"

"Emm itu lo kenal Leon sama Byan kan?"

Kaivan mendengar pertanyaan Nana membuat ia menaruh helm yang berada ditangan nya ditaruh diatas jok motor.

"Iya, kenapa?"

"Itu hehe kenalin gue Nana."

"Ohh lo yang namanya Nana, adiknya Leon ya?"

"Nah tuh tau."

"Kenapa?"

"Van lo tau kan Byan sakit?"

"Jelas, gue kan kembaran nya." Kaivan dengan ekspresi bangganya.

Nih cowok aneh banget, kalo bukan karena gue minta tebengan; udah gue katain hehe.

"Hahaha iya-iya." Jawab Nana dengan tawanya yang garing.

"Lo mau jenguk Byan?"

"Nah iya kok lo tau sih."

BYANTARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang