Episode 5

1.7K 88 5
                                    

Kedua orang itu adalah Gracia Agrezza perempuan bergigi gingsul dengan ekspresi senang dalam haru melihat pada pantauan satelit adanya seseorang yang mengetikan kata kunci 'Sejagat Wijaya' dia sudah menunggu begitu lama tibanya hari ini, hari-hari menanti kabar dari Adiknya Marsha Agrezza yang merupakan seorang Peretas komputer andal,

"Semoga ini memang benar kamu, berhati-hatilah Gita." -Gracia-

Dan Kathrina Adrienne perempuan berpostur tinggi dengan cetakan wajah jutek cantiknya yang kini menyunggingkan senyum evil melihat hal serupa seperti Gracia tapi berbeda tempat dan berbeda suasana, auranya lebih gelap dan dia memiliki anak buah yang lumayan banyak.

"Akhirnya muncul kepermukaan juga yang selama ini kita cari" -Kathrina-

Gracia Agrezza dan Marsha Agrezza adalah adik kakak keluarga Agrezza Bumantara yang dulunya dilindungi oleh Sejagat Wijaya, yang berprofesi sebagai pengacara pensiunan Jaksa.

Setelah kudeta yang dilancarkan paman mereka yang adalah Papa dari Kathrina, Adrienne Bumantara. Keluarga Agrezza hampir jatuh kedalam kemiskinan tapi beruntungnya Papa mereka masih memiliki dana cadangan yang disembunyikan dengan baik.

Tidak seperti Kathrina Adrienne yang hidup bergelimang harta, tahta, dan juga kekuasaan hasil perampasan dari Agrezza yang sebelumnya sudah dibagi 2 oleh orang tua mereka yaitu Bumantara Prasetya.

Gracia, Marsha dan Kathrina adalah saudara sepupu dimana Agrezza adalah Kakak dari Adrienne. Namun karena terdorong rasa tidak adil dari perlakuan Bumantara Prasetya yang adalah Papa nya mereka, Adrienne menyusun rencana hingga melakukan kudeta terhada Kakaknya Ageezza. Dan saat kudeta berlangsung bukan hanya Gracia dan Marsha yang terkena dampak namun juga Gita, Sejagat yang begitu setia pada Agrezza hingga sudah dianggap bagian dalam keluarganya menjadi target kudeta Adrienne Bumantara. Saat terjadinya kudeta berskala besar Gracia dan Marsha kala itu dibawa oleh Seruni yang adalah Mama Gita sementara Sejagat membawa Gita dan akhirnya mereka terpisah sampai sekarang.

Gracia mencari keberadaan Gita untuk memberitahukan padanya tentang rencana Adrienne dan Kathrina yang menginginkan dirinya karena dia membawa kunci brankas rahasia serta letak brankasnya, yang kala itu Agrezza titipkan pada Sejagat. Selain itu Gracia juga Marsha ingin kembali membawa Gita untuk hidup bersama mereka dan Seruni yang telah merawat keduanya sepeninggal Agrezza.

****
Gita tiba-tiba terbangun dalam satu hentakan saat dalam tidur lelapnya, kedua matanya terbuka lebar begitu saja dengan deru nafas lelah seperti telah berlari menjauh dari sesuatu.

"Lagi-lagi mimpi itu, siapa mereka? Siapa anak itu? Apa itu aku, tapi ibu bukan Papa." keluhnya dengan menghembuskan nafas berat.

Gita mendapati samar-samar mimpi buruknya yg kembali dan untuk kesekian kali masuk dialam bawah sadarnya, sekelebat mimpi yang menampilkan seorang laki-laki tidak tua tapi tidak begitu muda juga seperti seumuran dengan Hanan, tengah berlari membawa seorang anak dan 'Dor!!' Suara letusan peluru terdengar sekaligus membuat Gita terbangun dari mimpi buruknya itu.

"Haus banget, capek pula" gerutunya
"Kenapasih mimpinya selalu begitu, mereka yang dikejar kok aku yang cape serasa ikut lari seperti nyata terjadi. Huuuuhftt" Gusarnya mengusap kasar wajahnya

Gita mendekati nakas didekat tempar tidurnya untuk mengambil minum "Ini kenapa gelasnya bisa kosong sih, siapa yang minum coba"

Gita mode tidak karuan, sungguh berantakan karena mimpi buruknya. Dia lalu keluar kamar untuk mengambil minum, berjalan kearah dapur dengan pikirannya sibuk menerka-nerka mengumpulkan cerita dalam mimpinya.

'Gleuk gleuk gleuk'

Terdengar suara air masuk dalam tenggorokannya yang kering, dengan posisi masih minum Gita menutup kulkas dan "Uhuk uhuk uhuk uhuk" dia tersedak menyemburkan sedikit air minum didalm mulutnya dengan kedua mata membulat melihat Kakak sulungnya yang muncul tiba tiba saat pintu kulkas tertutup

Gita Dikara SejagatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang