Episode 31

930 83 7
                                    

Sekuat tenaga Shani mencoba menghindari pepetan motor besar yang terus mengikuti mobilnya dari kanan kiri belakang bahkan ada salah satu motor melaju kedepan mobilnya.

"Kak awas Kak hati-hati."

Azizi melihat sekitar yang dia hitung ada sekitar 6 motor sekarang yang memojokan mobil mereka.

". . . Aissialann! Apa yang mereka mau?" Geram Shani dengan pikirannya mengingat Gita.

Saat kembali coba menancap pedal gas, dengan sengaja motor yang ada didepan menghalangi seolah siap ditabrak.

"Tabrak aja Kak udah." Azizi mengompori

Shani sedikit menyentuhkan depan mobil ke bagian belakang motor dan sempat goyah namun tidak sampai jatuh, membuat dia mempunyai kesempatan untuk kembali melaju mencari tempat aman.

Tapi saat bisa melewati motor yang didepan, sialnya motor yang ada disamping kiri kanan semakin mepet dan lebih parah motor dibelakang dengan sengaja penuh kesadaran menabrakan motornya ke bagian belakang mobil hingga Shani juga Azizi sempat tersentak.

"Kak gawat Kak, mereka ngeluarin apa itu."

Coba melihat apa yang dikeluarkan pemotor yang dibonceng, Azizi menajamkan penglihatannya.

"Kunci inggris. Mereka kayanya mau mecahin kaca mobil Kak, hati-hati."

Reflek Shani menoleh kanan dan kirinya yang benar saja apa kata Azizi, penumpang motor yang sama memakai helm full face mengayunkan kunci berukuran besar yang akan sanggup memecahkan kaca mobil dengan beberapa kali ayunan.

Mobil Shani terlihat hilang kendali karena benturan kunci inggris di kaca mobil samping tempat Azizi duduk.

"Nunduk Dek." Perintah Shani

Tidak cukup satu kali pukulan, kunci inggris itu kembali berayun masih dikaca yang sama sisi Azizi.

Dalam tundukan menghindari pecahan kaca, Azizi menelepon Gita, tidak ada cara lain dia pikir.

Puas dengan hancurnya kaca samping kiri, pemotor disebelah kanan mengayun kembali benda tumpul dari besi menyasar kaca depan bagian supir.

Shani begitu kaget ketika hantaman itu membuat guratan hingga menurunkan daya pandangnya kedepan.

"Halo Zee, Udah nyampe rumah?" Tanya Gita tanpa ada curiga.

"Kak Gita to..,- Kak Shani awas Kak kacanya!"

Belum sempat memberitahu Gita, Azizi terperangah melihat ayunan kunci inggris melayang di kaca samping sisi kemudi.

Deg, perasaan Gita mulai tidak enak mendengar potongan ucapan Azizi.

"Zee kenapa Zee?" Masih mencoba berpikir positif

Ia tahu Azizi hendak meminta tolong, tapi apa? Tolong apa? Kenapa?

Sekali ayunan guratan kaca langsung berhamburan, hingga Shani kehilangan kendali juga fokusnya dalam mengemudi karena ia harus menghindari pecahan kaca.

Mobil bergerak tak beraturan

"KAGITAA TOLONG KITA KAAAK.."

Berteriak di sela takut melihat kaca samping Kakaknya di pukul terus menerus hingga kacanya tergerus bahkan terlihat ada yang mengenai wajah Shani karena sulit menghindar tapi tetap harus fokus juga ke jalan.

"Zee? Kak Shani? Kalian kenapa? Kalian dimana?"

Suara Gita sudah tidak biasa, wajahnya terlihat sangat resah.

Gracia dan Marsha yang mendengar membuat kerungan diwajahnya dengan tanya ada apa, tapi Gita hanya menggeleng belum dapat jawaban

"Zee jawab, kalian kenapa!?"

Gita Dikara SejagatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang