Episode 28

995 84 6
                                    

Beberapa pengawal berlari keluar untuk mengamankan orang-orang bermotor yang masih melempari rumah dengan bom molotovnya

Tadinya Gita tidak ingin keluar, tapi setelah melihat di depan gerbang ada seseorang berjongkok ketakutan, dengan segera secepat kilat ia berlari bahkan tanpa alas kaki.

'Lu ngapain disana Chika.' Batinnya

Shani yang melihat itu ikut blingsatan tak karuan karena Gita berlari kearah bahaya.

"Gitaaaa.. jangan kesana"

"Kak Gitaaa.., biar aku susul Kak."

"Jangan Zee, bahaya."

"Tapi itu ada Kak Chika juga Kak, Kak Gitaaa hati-hati." Teriaknya dengan sebelah tangan di jegal Shani.

Sedikit lagi sampai kearah Yessica ekor mata Gita melihat sesuatu terbang, ya sebuah bom molotov terbang kearah Yessica yang tengah berjongkok ketakutan. Reflek kedua kaki Gita menambah kecepatan, ia menutup Yessica dengan badannya hingga bom molotov mendarat didekat mereka berdua dan percikan api juga pecahan kacanya mengenai kaki Gita.

"Berdiri Chik, cepetan."

Yessica yang terlalu shock hanya bisa menutup kedua telinganya.

"Yessica! Ayo pergi!!"

Dengan segenap tenaga Gita memaksa Yessica berdiri, menyeret badannya untuk berlari kearah rumah. Dengan susah payah ia juga menyeret kakinya yang terluka.

Shani dan Azizi segera membantu Gita juga Yessica, tapi bukannya Gita ikut masuk setelah Yessica ada bersama Kakak dan Adiknya dia malah kembali berlari keluar gerbang.

Dengan kedua matanya fokus pada para pemotor yang tak lagi dia lihat adanya Kathrina.

Gita melihat pada pengawalnya yang tengah memegang senjata. Ia merebut senjata tanpa bisa dicegah sangking cepatnya tangan Gita mengambil, lalu berjongkok posisi siap membidik ban motor.

DORR

Sebuah timah panas melesak mengenai pinggir ban belakang hingga sedikit menyerempet kaki penumpang yang diposisi belakang lalu motor pun terjungkal, setidaknya ada yang tertangkap untuk dimintai keterangan.

"Cepat tangkap mereka!" Perintah Gita pada para pengawal.

20 menit kemudian pemadam kebakaran yang sebelumnya Shani telepon datang bersama polisi dan juga mobil ambulance.

Shani telah berdiri memegangi Gita

"Kaki kamu gimana Dek?"

Gita melihat kebawah "Luka dikit gapapa Kak." Santainya menjawab

"Sejak kapan kamu bisa memagang senjati api? Pintar sekali menembaknya!" Selidik Shani

Gita cukup kebingungan untuk menjawab, segera saja dia alihkan dirinya pada Yessica.

"Lu ga apa-apa Chik?" Tanya nya.

Yessica hanya menggeleng karena masih belum bisa mengendalikan rasa takut akan apa yang baru saja dia alami, niat hati ingin main kerumah sahabatnya tapi malah disuguhi peperangan main api.

"Dek, Kak Shani nanya loh.." Bisiknya pada Gita

Tapi kembali pertanyaan Shani tidak mendapat jawaban karena

"Maaf semuanya, apa ada yang terluka?"

Seorang petugas medis yang baru keluar dari ambulance menghampiri mereka berempat. Shani pun jadi teralihkan, biarlah itu bisa dibahas nanti.

"Adik saya kakinya terluka Pak, tolong."

"Kakak kan juga terluka? Kakak saya sakit Pak. Dia demam sama pusing." Sahut Gita

Gita Dikara SejagatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang