Episode Terakhir

1.1K 95 13
                                    

Untuk Kak Shani dari Gita Dikara Argandira, Adik Kakak yang menyebalkan tapi begitu disayang
     ()*

Aku kangen Kak Shani

Kangen banget Kak

Tolong

﹏╥)

Kangen Zee juga

Kangen Papa, Mama juga

(_)

Tolongg

Maaf Kak, kalo kertasnya ada bekas-bekas basah, itu bekas ingus aku soalnya gabisa nahan nangis huhuhuu.

Tapi bentar, buat Kakak tahan dulu sedihnya Kak, aku mau cerita.

Saat pertama kali liat Kakak, dengan asal aku bilang Kakak itu Kakaknya aku. Masih ingat Kak? Karena momen itu selalu aku ingat dari sekian banyak momen yang aku habiskan sama Kak Shani.

Aku ga nyangka akan punya Kakak sebaik, selembut, secantik, sesempurna Kak Shani.

Kita tumbuh dan berkembang bersama sampai Papa Mama kasih kabar kalau aku akan punya Adik, akan jadi Kakak seperti Kak Shani. Jelas saat itu aku senang banget bahkan kita berharap Adiknya laki-laki tapi ternyata yang Tuhan berikan itu Zee, Adik perempuan yang Cantik tapi bisa Ganteng dalam waktu yang bersamaan kaya aku.

Hingga akhirnya aku tahu ternyata aku bukanlah Adik kandung Kakak, bukan Kakak kandungnya Zee, dan bukan Anak aslinya Papa sama Mama. Sedih? Jelas sangat sedih. Jangan tanya bagaimana perasaan aku saat itu karena begitu hancur Kak. Ingat kan Kak berapa lama waktu itu aku ambil jarak dari kalian? Berbulan-bulan.

Setelahnya, aku selalu mencari cara bagaimana untuk tidak canggung dengan kalian semua, sulit memang tapi karena rasa sayang dari kalian yang begitu banyak dan besar dan dalam akhirnya aku bisa menekan rasa tidak enak dari bisikan-bisikan hati yang riuh begitu gaduh.

Kalian tidak pernah membuatku merasa asing dalam keterasinganku, kalian selalu merawatku jika aku sakit apalagi sakit yang terakhir dikepalaku. Tanpa lelah selalu kalian dampingi aku, kalian yang selalu kasih aku hiburan kalo lagi sedih, kalian yang selalu jadi orang pertama saat aku mengeluarkan bahagiaku ataupun sedihku juga rasa kecewaku.

Kalian rumah ternyaman, teraman, untuk aku pulang.

Jadi apakah aku bisa meninggalkan kalian semua? Bagaimana caranya? Hmmm

Maaf karena aku malah bikin kacau semuanya. Benar ternyata kata orang, kalau kita ingin tahu terlalu banyak maka harus siap dengan segala konsekuensi yang akan datang.

Aku yang tiba-tiba ingin tahu jati diriku sebenarnya, aku yang dengan lancang ingin tahu siapa keluargaku, aku yang membuat semuanya menjadi berantakan bahkan kalian semua sampai terluka. Dan aku hanya bisa meminta maaf juga berharap semua bisa kembali seperti dulu dengan semua usaha yang aku lakukan.

Semoga semua usahaku yang dibantu Kak Gracia sama Marsha membuahkan hasil seperti yang aku harapkan, meski akhirnya dengan segala keterpaksaan dan berat hati aku harus meninggalkan Kakak, Zee, Papa sama Mama.

Aku haru pergi dari rumah ternyamanku yaitu kalian.

Karena setelah ini semua selesai kalau aku masih dikasih hidup pastinya aku akan malu untuk menghadapi kalian semua, tapi kalau ternyata mati lebih menginginkanku aku hanya bisa meminta maaf karena tidak sempat berpamitan.

Kak?

Kakak pasti kaget ya kenapa aku bisa nulis seperti ini seolah aku ingat semua kejadian-kejadian dalam hidupku, ya karena aku memang ingat semuanya Kak.

Maaf Kak, karena aku begitu lancang berpura-pura tidak ingat pada kalian semua, membuat kalian sedih. Dan jujur itu sangat amat berat Kak.

Tadinya aku merasa tidak akan sanggup berperan konyol seperti ini, tapi dengan adanya teror-teror yang terus di rebus oleh mereka. Akhirnya aku membulatkan tekadku, menguatkan hatiku untuk bertahan dalam kebohonganku sendiri sampai aku menyelesaikan urusanku dengan mereka dan pergi tanpa kalian tahu.

Maaf aku terlalu pengecut untuk membersamai kalian dalam kondisi seperti ini, aku terlalu penakut akan kehilangan yang justru aku sebabkan sendiri. Maaf ya Kak aku terpaksa ngelakuin ini semua, karena aku gamau kehilangan Kakak. Aku takut kalian hilang dalam hidupku karena aku.

Kakak pasti tahu seberapa besar rasa takutku hingga aku tak sanggup untuk mengendalikan perasaanku sendiri, makanya aku pakai cara pura-pura hilang ingatan karena kalau ternyata terjadi apa-apa dengan aku kalian tidak akan terlalu merasa sedih dalam kehilangan.

Dan kalaupun sedih, please jangan lama-lama ya. Kakak masih punya kehidupan yang harus dijalani begitupun dengan Zee, Papa dan Mama.

Semoga perpisahan kita bisa lebih indah dari ini Kak Shani, Aku tidak berharap banyak untuk ku dan untuk kalian, aku hanya ingin kalian bahagia dimanapun dan kapanpun meski tanpa aku. Jaga diri kalian baik-baik.

Jangan liatin surat ini sama Zee, Papa dan Mama ya Kak karena rasa bersalahku akan semakin besar mantinya.

With all my love in all my heart, i really really love you so much. Aku sayang sama kalian bahkan dalam ketidakhadiranku nanti.

Terima kasih

Kakak terhebatku, rumah ternyamanku, sempurnamu menutup seluruh lemahku.

Makasih Kak Shani nya akuuu

Sampai jumpa dikehidupan berikutnya Kak, karena sungguh kematian hanya memisahkan ruang bukan perasaan saling memiliki antara kita.


Kedua gadis itu berdiri ditepi danau, saling menatap dengan senyum teduh saling menguatkan.

Mereka saling berpegang tangan erat berharap semua kejadian ini tidak pernah mereka alami.

Seperti angin yang tersebar pikiran kedunya menyebar pada setiap kejadian yang telah dialami, yang tersisa kini hanya tinggal menjalani kehidupan seperti biasanya meski tak lagi biasa.

Gita Dikara SejagatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang