Episode 24

1.1K 84 15
                                    

Sepeninggalnya tim dokter, Shani beralih pada Gracia yang berdiri disamping kiri Gita

"Saya minta kalian keluar dari ruangan ini" Terdengar sengit suara Shani

"Tenang dulu Shani, biarkan kita disini sampai nanti Gita bangun lagi." Elak Gracia

"Gak. Lebih baik kalian keluar dari sini sekarang!"

"Kenapa kita harus keluar Kak, gimana kalo nanti Kak Gita justru nyari kita." Kali ini Marsha buka suara

"Gak. Gak. Kak Shani bener. Sebaiknya kalian keluar dari ruangan ini. Aku yakin pas Kak Gita bangun dia akan ingat lagi sama aku juga Kak Shani."

Bukan dengan penuh keyakinan ucapan Azizi, tapi dengan ketakutan karena yang diingat Gita adalah mereka.

"Iya kalo kamu yakin Kak Gita bakal ingat kalian gausah suruh kita keluar, kita lihat nanti pas Kak Gita bangun." Marsha tak mau kalah.

Keadaan jadi begitu tegang antara Shani, Azizi, Gracia dan Marsha. Sementara Yessica hanya bisa diam tanpa kata karena dia entah akan dimana dalam ingatannya Gita, terlalu shock tahu sahabatnya sepertinya hilang ingatan.

"Please, Gracia. Aku minta dengan sangat. Kasih aku dan Zee ruang untuk bisa mengembalikan Gita, biar Gita juga tidak bingung." Shani memohon dalam tahanan emosinya.

Inginnya Gracia bersikukuh dengan pendiriannya untuk tetap diam menunggu Gita kembali siuman, memastikan ingatan Gita. Tapi, mengingat kembali Shani lah yang selama 10 tahun terakhir ada dalam hidupnya Gita membuat hatinya membalikan pendiriannya.

Gracia berdamai dengan batas sadarnya, Ia putuskan untuk mengalah pada Shani dan Azizi. Setelah apa yang mereka lalui bersama terutama saat di Batam, bisa Gracia bayangkan bagaimana kehidupan Gita bersama keluarganya yang memiliki tulus seluas laut dan sabar setinggi langit hingga begitu besar rasa sayang mereka pada Gita.

"Kita akan keluar sesuai kemauan kamu Shani.." Wajah Gracia terlihat begitu pasrah

"Kak, kenapa kita harus keluar?" Marsha tidak terima dengan keputusan Kakaknya.

"Sha udah Sha, kita tenangkan diri dulu. Belum tentu juga nanti Gita bangun dia beneran ingat kita."

"Tapikan tadi Kita lihat kalau..,"

"Sha nurut. Kita juga gabisa egois sama Gita, Kakak gamau paksa Gita untuk berpikir terlalu keras dulu." Tukas Gracia, seketika membuat Marsha akhirnya melunak pada keputusan Kakaknya.

"Apapun nanti yang terjadi sama Gita, entah dia ingat aku sama Marsha atau ingat kalian. Ga masalah buat aku, karena yang penting sekarang Gita udah selamat dari operasinya. Sisanya kita lihat nanti setelah Gita bangun. Untuk sekarang tolong jaga dan rawat dia dengan baik, Shani"

Shani pun sebenernya tidak ingin ada di situasi ini, tapi dia benar-benar ketakutan ketika Gita tidak mengenalinya.

'Sorry Gracia, Marsha' Batin Shani melihat keduanya berlalu.

Gracia dan Marsha sudah keluar dari ruang perawatan, mereka berpapasan dengan Papa dan Mama nya Gita. Setelah pamit, berbincang sebentar mereka lalu pergi dengan perasaan berat, ada cercah harap karena mereka dikenali oleh Gita tapi kemudian redup karena mereka harus menghadapi keluarga Gita terutama Shani dan Azizi yang pasti tidak akan mengalah.

Yessica pun sudah pamit untuk pulang dengan membawa rasa sedih dan tidak percaya dengan apa yang terjadi pada Gita, bagaimana nanti dia menghadapi Sahabatnya yang bahkan dirinya saja tidak ada dalam ingatan Gita kini.

Azizi berhamburan kepelukan Rania mengeluarkan semua sedih dan takutnya, sementara Shani terduduk lemas didekat hospital bed Gita, dia menundukan kepalanya dan menangis sesenggukan mengingat kejadian tadi.

Gita Dikara SejagatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang