Episode 15

1.3K 90 4
                                    

Dan saat mereka berlima berjalan menuju mobil Shani, datanglah Kathrina aktor utama dibalik terlukanya Gracia. Kathrina si wanita tengil berdarah psikopat bersama beberapa orang anak buahnya yang lain, menghadang mereka menuju mobil Shani.

Memang tidak ada kapok-kapoknya Adrienne juga Kathrina, padahal anak buah Hanan sudah memporakporandakan rumah sementara mereka yang waktu itu dipakai menculik Gita. Ini malah melancarkan lagi aksi gila, mana ditempat terbuka secara terang-terangan lagi.

"Nanganin cewek cewek yang badannya lebih kecil dari kalian aja kalian gak becus. GOBLOK emang! Singkirkan mereka!!" Begitu angkuh Kathrina mencibir 2 anak buahnya yang telah tumbang oleh Shani, Gita, Azizi dan Marsha.

Melihat kedatangan Kathrina, Gita langsung berjalan lebih depan diantara yang lainnya dengan masih menenteng stik softball.

"Kagitaaa.. hello" Senyumnya menyeringai bak iblis "Ketemu lagi kita, kangen gue gak?"

Kathrina sedikit maju mendekati Gita dengan posisi anak buahnya standby dibelakang "Aduh, sorry ya Kak Gita, gak sengaja lukain leher lu. Masih sakit gak?" Psikopat emang ni perempuan.

Gita tidak sedikitpun memalingkan pandangannya dari Kathrina, mereka saling berhadapan. Shani yang melihat itu langsung saja memberikan Gracia pada Marsha dan Azizi untuk mereka topang

"Hati-hati, dia agak gila." Ucap Gracia memperingatkan Shani dengan wajahnya meringis menahan sakit

"Kalian diam disini jagain Gracia, kalo ada kesempatan cepat bawa Kakak kamu ke mobil" Shani melihat pada Marsha, cukup khawatir melihat Gracia yang sudah pucat dengan darah masih terus keluar "Zee, bantuin mereka ya."
"Iya Kak, Kak Shani hati-hati"

"Waw.. waw.. waw siapa nih? Banyak juga juga penjaga lu Gita!" Mode Kathrina berubah ketika melihat Shani menghampiri Gita dan berdiri disamping Gita "Mending mundur deh lu... Shani? Iyakan? Shani kan? Nanti takutnya malah kaya dia tuh yang selalu aja ikut campur sok jagoan mau lindungin Gita." Tunjuk Kathrina pada Gracia

"Jaga ucapan kamu Kathrina?" Marsha terdengar geram dengan ketengilan Kathrina

"Ssuutt.. mending lu cepet bawa tuh Kakak lu ke rumah sakit, nanti dia mati loh"

"Jangan kurang ajar ya lu!'" Giliran Gita yang geram dengan ucapan Kathrina

"Ouuuu takut, Haha- haha- well, jadi gimana? Udah tahu dimana brankas dan kunci yang bokap lu sembunyiin? Atau masih mau pura-pura gatau?!" Kathrina mulai mengutarakan maksudnya "Jangan gitulah Gita. Biar urusan kita cepet selesai!" Kali ini Kathrina bicara dengan tangannya akan memegang dagu Gita.

Kontan saja langsung ditepis oleh Shani "Jangan macem-macem ya!"

"Ck.. ck.. ck santai, santai, gue gak akan apa-apain adik lu.. eh bukan, adiknya Gracia eh bukan juga ya Hahahaaahh.. Lu adiknya siapa sih sebenarnya lupa gue" Gerak-gerik Kathrina sungguh menyebalkan

Pernyataan yang ini membuat Gita tersulut emosi begitupun dengan Shani dan Gracia. Kalau saja Gracia tidak kena tusukan sudah pasti dia akan ladenin semua anak buah Kathrina.

"Kan lu anaknya Sejagat ya nahh setau gue dari bokap gue lu tuh gapunya Kakak, lu gak punya adik, anak tunggal sama kaya gue. Jadi mending lu join sama gue Gita, kan kita senasib." Kathrina benar-benar menguji kesabaran "Lu serahin lokasi dan kuncinya terus kita kuasai semua mafia dan pengusaha-pengusaha tolol yang suka merintah seenaknya itu!" Kathrina seperti tidak menghiraukan keberadaan Shani, dia kembali memprovokasi Gita.

"Ja..ngan asal ngomo..ng kamu Kath..rina" Dengan terbata Gracia bicara

"Ini lagi, bukannya urusin tuh luka daripada lu mati. Urusan gue sama Gita!"

Gita Dikara SejagatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang