Pilihan Kedua

13. Ingkar Janji

Luth membuka sebuah pesan yang dikirim Nala lima jam lalu saat dirinya hendak tidur. Sebenarnya dia tidak tertarik untuk membuka pesan itu, tapi beberapa menit lalu ada panggilan tak terjawab dari Nala. Maka dengan terpaksa, Luth lebih memilih untuk membuka pesan saja daripada harus menelpon balik Nala.

Ternyata pesan itu berisi sebuah foto undangan pertunangan. Baru beberapa detik pesan itu dibuka, sudah ada pesan baru yang Nala kirim. Gadis itu memang sangat fast respon jika menyangkut Luth.

Nalani;

Kamu sibuk bgt ya, kok baru dibuka?

Luth;

Iya

Nalani;

Nanti temani aku datang ke sana ya?

Luth;

Memangnya penting?

Nalani;

Iya, dia salah satu teman kerjaku, gak enak kalo gak dateng

Luth;

Knp gak sama Suraya aja?

Nalani;

Dia pergi sama Rakha

Luth;

Msh banyak kan teman kerja km yg lain?

Nalani;

Kebayangkan jg bawa pasangan

Please ikut ya, temani aku, biar kamu kenal juga sama teman-teman ku yg lain

Luth;

Sorry Na gak bisa, aku sibuk

Nalani;

Tapi acaranya kan malam minggu, masa km masih kerja?

Luth;

Kok jd maksa sih? Aku bilang gak bisa ya gak bisa!

Lagian itu juga kan cuma acara tunangan, dan tamu yg diundang bukan cuma kamu aja, kalo mau datang sendiri ya silakan, kalo gak ya udah gak bakal jadi masalah besar juga.

Luth menunggu balasan Nala, tapi sampai 5 menit berlalu pesan yang dikirimnya itu hanya Nala baca. Nala mungkin kecewa, tapi biarkan saja, toh Luth yakin nanti juga pasti gadis itu yang akan meminta maaf duluan.

Luth kembali mengecek ponselnya setelah hampir setengah jam berlalu karena dia tidak bisa tidur, dan ternyata Nala tidak kunjung membalas pesannya. Akhirnya Luth mencoba menghubungi gadis itu.

Tiga menit berlalu, Nala baru mengangkat telponnya.

"Kamu marah?" tanya Luth to the poin.

"Enggak."

Luth menghela napas berat saat mendengar suara gadis itu bergetar, karena rasa penasaran dia pun mengalihkan panggilan itu pada video call. Begitu kembali tersambung, Nala berusaha menyembunyikan wajahnya di balik selimut.