¤¤¤
Taehyung Pov
Dibawah Guyuran air dingin, aku menangis menumpahkan segala rasa Benciku terhadap diriku sendiri.
Aku Hancur, benar-benar Hancur. Kesucianku direnggut oleh seseorang yang tidak aku kenal, dan hal itu membuatku semakin Hancur.
"Aku Kotor, Aku Benci pada diriku sendiri. Bagaimana kau bisa menjadikan dirimu seperti ini..." lirihku seraya menarik surai rambutku.
Bunuh Diri? Itu bukanlah hal yang baik, dan bukan akhir dari segalanya. Aku masih memiliki Mimpi yang harus aku Capai, tapi bagaimana ini...aku hancur.
Aku harus bangkit dan melupakan kejadian ini, meski itu mustahil aku lakukan.
Bagaimana jika aku kembali bertemu dengannya, dengan Pria itu dan dia mengenali wajahku.
"Aaarghhhh!" Teriakku tanpa sadar.
Tubuhku mulai mengigil, aku pun keluar dari kamar mandi. Memakai pakaian dengan tangan bergetar akibat mengigil, aku menatap Cermin dan melihat mataku sangat Sembab akibat terlalu lama Menangis.
Taehyung Pov End
Selesai memakai pakaian dan bersiap, Taehyung melangkahkan kakinya Keluar Apartement dengan menggeret Koper yang berisi Pakaian dan barang-barangnya.
"Hahh..."
Terdengar helaan nafas berat dari bibirnya, Taehyung memutuskan Pergi dari Kota tersebut dan memulai kehidupan yang Baru diKota lain.
Ponselnya terus berdering, menandakan adanya sebuah panggilan dari seseorang.
Taehyung melihat ponselnya, tangannya meremat ponsel tersebut tatkala mengetahui siapa yang menelponnya sejak tadi.
Dengan berat hati, Taehyung mengangkat panggilan tersebut, dan langsung terdengar Nada bicara yang benar-benar Cemas.
📞Baby kamu dimana? Kenapa sejak semalam Pesanku tidak dibalas, Telponku tidak diangkat. Aku mengunjungi Apartementmu, tapi semua lampu Mati
📞...
📞Baby, apa kamu disana? Baby jawab, kamu baik-baik saja kan sayang...
📞A-Aku Baik, Oppa...bisa kita bertemu
📞Bisa sayang, kita bertemu ditempat biasa, hm
Taehyung tak menjawab, dia langsung mematikan panggilannya. Airmatanya kembali menetes, berat memang, tapi Keputusannya sudah Bulat.
Taehyung pun langsung naik Taksi yang sudah dia pesan sebelumnya, menuju Tempat biasa dirinya bertemu dengan sang Kekasih.
Tepat saat sampai disana, ternyata sang Kekasih sudah menunggunya. Taehyung terus menghela nafas berat, dan berusaha menahan tangisnya.
"Oppa..."
Pria Tampan itu menengok dan langsung berdiri, menghampiri Taehyung dan langsung memeluknya.
"Aku sangat mencemaskanmu"
"Maaf membuat Oppa khawatir"
Pria Tampan itu melepaskan pelukannya, lalu menatap Koper yang ada disamping Taehyung.
"Kamu mau kemana? Kenapa membawa Koper?"
"Tae akan kembali ke Daegu"
"Kenapa? Apa ada yang menyakitimu disini? Siapa? Katakan padaku!"
Taehyung menggeleng, lalu mengggam kedua tangan Pria Tampan yang tak lain adalah Kekasihnya itu.
"Oppa, Terimakasih selama sudah Menjaga Tae dengan Baik. Terimakasih untuk 3 tahunnya, maaf..."
Taehyung mengehela nafas panjang, ingatannya kembali mengingat kejadian DiHotel Malam itu.
"_Tapi Hubungan kita cukup sampai disini, Tae tidak bisa melanjutkan ini"
Pria Tampan itu menggeleng ribut, dia tidak menyangka Taehyung akan mengatakan hal itu setelah 3 Tahun mereka berpacaran.
"Baby, apa yang kamu katakan!"
"Tae benar-benar minta maaf..."
"Tidak! Kamu pasti bercanda kan sayang, aku mohon jangan begini"
"Sekali lagi Tae benar-benar minta maaf"
Taehyung melepaskan genggaman tangan Kekasihnya, lalu membawa Kopernya dan mulai melangkahkan kakinya.
"Baby tunggu!"
"_Katakan, katakan apa yang salah. Jangan seperti ini, kita bisa memperbaiki semuanya bukan! Apa yang salah dariku"
"Oppa tidak salah, justru Tae yang salah"
Pria Tampan itu menggeleng ribut, "Baby aku mohon..."
"Maaf, Yoongi Oppa..."
Taehyung pun dengan berat hati melepaskan genggaman tangan Yoongi, Pria Tampan yang selama ini Menjadi Kekasihnya, Menghormatinya sebagai Perempuan dan Menjaganya layaknya seorang Ayah menjaga putrinya.
Selama berpacaran, Yoongi tidak pernah sekalipun marah padanya. Pria Tampan itu selalu mengalah, dan bersikap Dewasa dalam menyelesaikan setiap Masalah.
Tapi, Kepercayaan Yoongi dibuat Hancur oleh Taehyung. Dia tidak menjaga Kehormatan yang selama ini Yoongi jaga, dia benar-benar sudah membuat Yoongi Kecewa meski Pria Tampan itu tidak mengetahui Kebenarannya.
Dengan langkah kaki yang berat, Taehyung benar-benar meninggalkan Kota Seoul. Meninggalkan semua kenangan Manis dirinya dan Yoongi, semuanya akan dilupakan meski Mustahil terjadi.
Yoongi, Pria Tampan itu hanya bisa Pasrah dan Menyalahkan dirinya sendiri atas kepergian Taehyung. Dia Pasrah, karena mungkin dirinya yang salah disini, sehingga Taehyung memilih Mengakhiri hubungan Keduanya yang sudah terjalin selama 3 Tahun lamanya.
¤¤¤
Sedangkan ditempat lain, Jungkook masih menunggu perkembangan tentang Pencarian Gadis yang sudah dua renggut Mahkotanya.
Sambil menatap Anak Tunggalnya yang sedang bermain, Jungkook terus dihantui Rasa Bersalah yang sangat Besar.
"Bagaimana jika dia Hamil..." gumam Jungkook
"_Aarrgghh...Shibal! Kau benar-benar, Jung!"
Seagull menatap sang Daddy yang sedang misuh-misuh, lalu merangkak menghampirinya.
Jungkook berhenti dari acara Misuh-misuhnya, menatap Seagull yang menarik Ujung Celana Pendeknya.
"Ada apa sayang?"
Seagull memeluk tubuh Jungkook, seakan memberitahu sang Daddy untuk tenang. Jungkook pun membalas pelukan Seagull, dengan sesekali mencium sayang kening sang anak.
"Permisi Tuan Besar"
"Katakan!"
"Saya sudah menemukan Siapa Gadis itu, tapi dia sudah Pergi beberapa Menit yang Lalu"
"Apa maksudmu!"
"Gadis itu baru saja Pergi meninggalkan Seoul"
"Kemana dia Pergi?"
"Saya dan rekan yang lain tidak mengetahuinya Tuan!"
Brak!
Jungkook menendang Mobil-mobilan milik Seagull hingga terhantup pada Lemari, membuat sang anak Terkejut bukan main.
"Cepat Kejar, sebelum dia benar-benar Pergi!"
"Baik Tuan!"
Jungkook benar-benar emosi, sehingga lupa ada Seagull dalam Pelukannya.
"Sayang...apa yang harus Daddy lakukan sekarang" gumam Jungkook
Seagull tidak menjawab, tapi dia semakin erat memeluk Jungkook.
Pria Tampan itu benar-benar Frustasi, bagaimana bisa dia kehilangan Gadis yang sudah dia Hancurkan.
¤¤¤
To be Continued...