¤¤¤
Dua Minggu berlalu, semenjak kejadian dikala Hujan Deras, Hubungan Soyeon dan Na-Eun ternyata semakin serius. Keduanya berkomitmen akan mempertahankan Hubungan tersebut, meski sampai sekarang belum ada kejelasan diantara keduanya.
Dan Malam ini, Soyeon mendapat panggilan dari Na-Eun, jika Gadis Cantik itu ingin sekali bertemu dengannya karena ada hal penting yang harus disampaikan.
"Kamu mau kemana sayang?" Tanya Taehyung
"Soyeon ke rumah Na-Eun dulu Mom, dia telpon barusan"
"Oh ya udah, hati-hati ya...dan jangan pulang terlalu larut"
Soyeon mengangguk sebagai jawaban, lalu memberikan kecupan dipipi Taehyung. Taehyung sedang sendiri menonton televisi sambil menunggu Jungkook pulang, sedangkan Seagull sedang menginap dirumah Seokjin dan Jina sedang belajar dikamarnya.
Setelah Memastikan keamanannya terjamin, Soyeon langsung mengendarai Motornya dalam kecepatan tinggi, sehingga tidak butuh waktu lama untuk dirinya bisa sampai dirumah Na-Eun.
Sesampainya disana, Soyeon tidak mendapat sambutan, maka dari itu Soyeon berusaha menelpon Na-Eun.
📞Hallo, kamu dimana? Aku udah didepan
📞Langsung masuk aja,
📞ah Oke,
📞Langsung ke kamar, Appa sama Eomma sedang tidak ada
📞Nee
Soyeon mematikan panggilannya, lalu masuk kedalam rumah Na-Eun dan langsung menuju kamar Gadis tersebut. Sesampainya dikamar, Soyeon terkejut saat Na-Eun tiba-tiba memeluknya dan menangis.
"Hei! Kamu kenapa?"
"Aku Takut..." isak Na-Eun dipelukan Soyeon.
Soyeon pun melepaskan pelukan Na-Eun, lalu menangkup kedua pipi Na-Eun dan menghapus airmatanya.
"Kenapa? Ayo Cerita"
"Soyeon..."
Soyeon mengangguk, Na-Eun berusaha menghela nafas, karena dirinya menangis sampai sesegukkan.
"A-Aku..."
"Katakan, ada apa? Apa ada yang menyakitimu? Katakan siapa dia!"
"A-Aku Hamil..."
Na-Eun semakin terisak, sementara Soyeon terdiam. Tatapannya kosong, tubuhnya seakan Mati rasa saat itu juga.
"Soyeon..." lirih Na-Eun karena mendapati Soyeon hanya diam saja.
"K-Kamu serius?"
Na-Eun mengangguk, lalu mengambil Testpack diatas nakas dan menyerahkannya pada Soyeon. Tangan Soyeon bergetar, saat Testpack tersebut menunjukkan Garis Dua, yang artinya Positif.
"A-Aku Takut..."
"Kamu tidak perlu takut, memang apa yang kamu takutkan? Kemarahan kedua orangtuamu?"
Na-Eun menggeleng, "Aku takut kamu Pergi dan tidak mau Bertanggungjawab"
Soyeon kembali memeluk Na-Eun, "Aku tidak Sebrengsek itu, Aku pasti akan Tanggungjawab"
"Tapi kita masih sekolah, apa kita Gugurkan saja"
"Aku tidak setuju! Kita sudah berbuat Dosa dengan Melakukannya diLuar Nikah dan sekarang kita akan Membunuhnya? Dia tidak memiliki salah Na-Eun, kita yang salah" ucap Soyeon, dan mendengar itu membuat Na-Eun semakin menangis. "_Aku akan memikirkan Cara bagaimana aku harus mengatakan ini pada Kedua Orangtuaku dan Orangtuamu"