¤¤¤
Satu bulan berlalu...
Taehyung sudah mulai melupakan kejadian itu, tapi Taehyung masih belum menceritakan pada Bibi Kim.
"Umhh...Kenapa tiba-tiba Mual ya!" Gumamnya
Taehyung langsung pergi menuju kamar mandi, lalu muntah, namun anehnya dia hanya memuntahkan cairan.
"Tae, kamu kenapa sayang?" Tanya Bibi Kim karena mendengar suara Taehyung
"Tae tidak apa Eomma, hanya Muntah"
"Kamu sudah sarapan?"
"Sudah, Tae sudah sarapan tadi"
"Mungkin kamu masuk angin sayang, kalau begitu..."
"_Astaga!" Pekik Bibi Kim saat melihat Taehyung tiba-tiba Pingsan.
Bibi Kim langsung berteriak meminta Pertolongan, dan langsung mendapat bantuan dari Orang sekitar.
Tubuh lemah Taehyung direbahkan dikasur, Bibi Kim dibuat Cemas melihat wajah Taehyung yang benar-benar Pucat.
Karena jauh ke Rumah Sakit atau Klinik, Bibi Kim terpaksa melakukan Pertolongan pertama pada Taehyung. Dia berusaha semampunya, agar Taehyung cepat kembali sadar.
Kurang lebih 5 menit Bibi Kim menunggu, akhirnya Taehyung perlahan membuka matanya.
"Sayang..."
"Eomma...Kepala Tae pusing" cicitnya
"Kamu tidur saja sayang, Eomma buatkan Bubur, hm"
Taehyung hanya mengangguk lemah, dia benar-benar merasa Pusing sekarang, ditambah tubuhnya yang Lemas karena terlalu banyak mengeluarkan Cairan.
Tidak lama kemudian, Bibi Kim datang dengan membawa Bubur dan segelas susu untuk Taehyung.
Bibi Kim mulai menyuapi Taehyung, tapi baru juga satu suap, Taehyung sudah memuntahkannya kembali.
"Maaf Eomma..." lirih Taehyung, matanya sudah berair menahan tangis.
"Tidak apa sayang, sepertinya sakitmu lumayan parah. Kita Kerumah sakit saja, hm"
"Tidak perlu Eomma..."
"Sayang, tapi wajah kamu Pucat sekali. Lagipula kamu tidak masuk Nasi, itu akan lebih Bahaya"
Tanpa menunggu jawaban dari Taehyung, Bibi Kim langsung bersiap. Dia juga membantu Taehyung untuk bersiap, lalu menunggu Bus yang akan membawa mereka ke Rumah Sakit.
Selama Perjalanan, Taehyung hanya diam karena tidak berdaya untuk sekedar berbicara.
Sesampainya diRumah sakit, Taehyung langsung mendapat tindakan dan langsung diperiksa oleh Dokter.
Bibi Kim menunggu dengan Cemas diluar Ruangan, hingga tidak lama kemudian Dokter keluar.
"Anda orangtua Pasien?"
"Iya Dok, saya Ibunya. Bagaimana dengan anak saya? Dia sakit apa?"
Dokter tersebut hanya tersenyum, membuat Bibi Kim menatap Bingung.
"Mari, Nyonya ikut ke Ruangan saya"
Bibi Kim mengangguk dan mengikuti Dokter bernama Bae Uci itu, lalu masuk keruangan pribadi sang Dokter.
"Silahkan duduk Nyonya"
"_Begini, Anak anda tidak mengalami sakit yang Kronis. Mual dan Muntah sudah biasa terjadi pada Ibu Hamil"
"H-Hamil? Maksud Dokter, anak saya Hamil?" Panik Bibi Kim
Dokter tersebut mengangguk, "Benar Nyonya, anak anda sedang Hamil dan Usianya baru menginjak dua Minggu"