Disgusting

10.9K 498 136
                                    

"Gimana tadi malem? Bisa kabur ga lo?"

Pria berkulit putih pucat itu mendecak kesal lalu melihat kearah pria yang ada didepannya yang sudah memasang wajah dengan eskpresi meledek. Ia melempar beberapa keripik pisang kearahnya dan berkata, "Harusnya kemarin bisa kalau gua ga ketahuan sama satpam gendut itu," ucapnya kesal.

"Lo sih bego. Kenapa ga izin aja coba sama Bu Hana? Bilang ke supermarket kek atau apa kek alesan lo,"

"Kemarin gua udah izin. Ya kalau gua izin lagi ya pasti ga bakal dikasihlah,"

Pria bernama Park Sunghoon itu kembali memakan keripik pisangnya dengan wajah kesalnya, mengingat bagaimana seharusnya tadi malam ia bisa pergi ke club malam bersama temannya diluar sana. Sunghoon merutuki dirinya sendiri yang mau menuruti keinginan orang tuanya untuk menempuh pendidikan disini, dimana ada sistem asrama bagi para murid.

Sunghoon tidak masalah dengan itu asal jadwal keluarnya tidak terlalu dikekang. Sementara itu, asramanya hanya memperbolehkan keluar asrama pada akhir pekan dan itu sangat membuat Sunghoon tersiksa begitu juga dengan temannya yang lain, termasuk Park Jay dan Nishimura Riki, teman dekatnya.

Tak lama kemudian, bel masuk pun berbunyi bersamaan dengan itu seorang wanita yang kira-kira berusia tiga puluh tahun dan kerap dipanggil Bu Hana masuk ke dalam kelas dengan seorang pria berseragam sama seperti anak lainnya mengikutinya dibelakang. Kepala pria itu menunduk seakan tak berani menatap kedepan sambil tangannya memegang sebuah buku tulis yang cukup tebal.

"Hari ini kita kedatangan teman baru. Ibu harap kalian bisa berteman baik dengan dia." Wanita itu menepuk bahu sang pria dengan pelan, "Ayo nak perkenalkan diri kamu."

Bukannya memperkenalkan dirinya seperti yang diminta oleh sang guru, pria itu malah mengambil sebuah spidol dari dalam tasnya dan menulis sesuatu dipapan tulis. Setelah selesai menulis kalimatnya yang cukup panjang itu semua orang terheran.

Tulisan itu berisi "Hai! Kenalin namaku Sim Jake. Aku harap kita bisa berteman baik ya. Senang bertemu dengan kalian semua."

Lalu Jake menunjukkan buku tulisnya yang sedari tadi ia genggam dan membuka halaman pertamanya yang berisi. "Kalian bisa mengobrol denganku nanti aku bakal jawab lewat buku ini,"

Kemudian terdengar suara tawa yang cukup keras yang memecah keheningan kelas.

"Jadi lo bisu?" ledek Sunghoon sambil tertawa.

"Bukan woy! Itu mah tuli! Liat aja ada alat bantu ditelinganya," sanggah Jay dan disambut dengan tawa anak lainnya hingga suasana kelas menjadi ribut terutama Sunghoon yang tawanya paling kencang.

Seketika senyuman Jake luntur mendengar itu. Raut wajahnya yang tadinya ceria berubah menjadi sedih. Kepalanya kembali tertunduk sambil menggenggam buku tulisnya itu.

Melihat seluruh isi kelas yang ribut, Bu Hana memukul mejanya kuat dengan penghapus papan tulis hingga kelas kembali diam kecuali Park Sunghoon yang masih saja menahan tawanya.

"Kalian ini punya teman baru kok malah dibuat lelucon?!" ucap Bu Hana.

"Habisnya sih Bu.... Udah tau kaya gitu masih aja mau sekolah disini kan lucu," ledek Sunghoon lagi.

Bu Hana yang sudah geram menghampiri meja Sunghoon dan menarik telinganya kuat, "Ssshh.... Aduh, sakit bu," ringis Sunghoon.

"Kamu ini ga pernah sehari ga bikin masalah ya? Mau orang tua kamu saya telpon lagi?"

"Kan saya bener bu. Dia kan cacat ngapain sekolah disini coba? Harusnya tuh sekolah ditempat orang yang sama kaya dia,"

Bu Hana menggeleng mendengar ucapan pedas dari Sunghoon lalu kembali menarik telinganya hingga seluruh isi kelas menertawakannya, "Sekali lagi saya denger kamu ngomong kaya gitu, saya bakal kasih nilai kamu nilai E,"

I WISH I COULD HEAR || SungJakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang